Organisasi isteri anggota ALRI tumbuh dengan cepat, baik di Jawa maupun di luar Jawa.
Pada tahun 1955, Ny. Raharti Subijakto selaku isteri Kasal memberikan ide untuk mengadakan konperensi bagi semua organisasi tersebut.
Akan tetapi rencana tersebut dibatalkan.
Setelah adanya persetujuan dari Ikatan Keluarga Angkatan Laut (IKAL) Jakarta dan Ikatan Wanita Angkatan Laut (IWAL) Surabaya, akhirnya diadakan pertemuan bagi selutuh organisasi.
Pertemuan tersebut dikenal dengan Konperensi Jalasenastri.
Konperensi Jalasenastri diadakan di Jalan Diponegoro No. 51 Jakarta pada 27-29 AGustus 1957.
Setelah diadakannya konperensi tersebut, organisasi Jalasenastri semakin tersebear di seluruh wilayah Indonesia.
Kemudian Jalasenastri melaksanakan Kongres I, II dan ke III dengan hasil nyata ditetapkannya Jalasenastri menjadi satu-satunya organisasi isteri anggota ALRI dan bersifat semi dinas.
Namun saat itu terjadi pemberontakan G-30-S/PKI.
Hal tersebut membuat pimpinan ALRI meningkatkan keamanan kepada Jalasenastri.
Pada 1 November 1966 berhasil menetapkan keputusan bahwa isteri pemimpin tertinggi ALRI memegang pimpinan pusat Jalasenastri.
Baca juga: Panglima AD Filipina Beri Tanda Kehormatan Tertinggi, Politisi PPP: Tanda TNI Diakui Dunia
Pada 13 Januari 1970 Jalasenastri ditetapkan sebagai organisasi dinas ekstra struktural sejalan dengan adanya integrasi ABRI.
Saat usia Jalasenastri menginjak ke 50 tahun, mereka menyusun buku 50 Tahun Gerak dan Langkah Jalasenastri yang berisi rangkaian kegiatan Jalasenastri yang difisualisasikan dalam bentuk foto.
Sementara itu, Usia Emas Jalasenastri yang bertepatan dengan pencanangan Tahun Bahari 1996.