Bantuan ini nantinya bakal diberikan kepada pengemudi angkutan umum, ojek, dan nelayan.
Anggaran untuk bantuan transportasi umum ini dialokasikan 2 persen dari dana transfer ke pemda.
Baca juga: Subsidi BBM Rp 24,17 Triliun Dialihkan ke Bansos BLT hingga BSU, Menkeu: Mulai Dieksekusi Pekan Ini
Bansos Sebagai Sinyal Kenaikan BBM?
Lantas, benarkan pemerintah memberikan bansos kepada masyarakat ini sebagai sinyal kenaikan harga BBM bersubsidi?
Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Isa Rachmatarwata mengatakan, bansos ini diberikan pemerintah sebagai respon kenaikan harga kebutuhan pokok.
Dengan adanya bansos ini, kata Isa, harapannya daya beli masyarakat bisa meningkat.
"Jadi apakah BBM mau dinaikkan atau tidak, tapi pemerintah memang sudah melihat bahwa ada kebutuhan untuk membantu rakyat terutama golongan bawah ini dengan tambahan bansos," kata Isa, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Subsidi BBM Rp 24,17 Triliun Dialihkan ke Bansos BLT hingga BSU, Menkeu: Mulai Dieksekusi Pekan Ini
Lebih lanjut, Isa menyampaikan, sejumlah barang saat ini tengah mengalami kenaikan harga, terutama di sektor pangan.
Kondisi itu setidaknya tercermin dari inflasi pangan atau volatile food yang mencapai 11,46 persen (yoy) di Juli 2022, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
Dengan kondisi tersebut, ungkap Isa, Presiden Jokowi menilai masyarakat perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Belakangan ini harga-harga sudah naik, jadi disinilah perhatian pemerintah, Bapak Presiden melihat enggak bisa membiarkan rakyat kita terus-terusan bertahan sendiri."
"Pemerintah harus memberikan support," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Whiesa/Suci) (Kompas.com/Yohana Artha Uly)