"Pada prinsipnya siap cuma kita akan koordinasi dengan penyidik dan LPSK," jelas Ronny.
Terkait Bharada E, Brigjen Andi Rian Djajadi menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan LPSK untuk melakukan pengamanan khusus. "Iya (pengamanan khusus Bharada E). Sedang dikoordinasikan dengan LPSK," kata Andi.
Andi menuturkan tidak ada pengamanan khusus untuk Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo nantinya akan diamankan sesuai dengan pengamanan tahanan.
"Standar pengamanan tahanan," ujarnya.
Terkait rekonstruksi ulang hari ini, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga akan hadir memantau.
Ketua Komnas HAM Taufan Damanik memastikan, pihaknya akan hadir memenuhi permintaan Polri, ia juga akan ikut mendampingi langsung bersama Komisioner Komnas HAM lain yakni Choirul Anam, serta Beka Ulung Hapsara.
"Saya, Anam, Beka dan beberapa staf Komnas HAM akan hadir (rekonstruksi, red)," kata Taufan saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (29/8).
Adapun surat resmi dari Polri itu kata Taufan, sudah diterima oleh Komnas HAM pada Sabtu (27/8).
Baca juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Bertemu di Rumah Tempat Brigadir J Tewas, Tampilannya Akan Berbeda
"Sudah ada surat resmi meminta Komnas HAM ikut serta, kemarin," kata dia.
Terkait dengan permintaan itu, Taufan menyatakan, pihaknya menerima dan memastikan akan hadir dalam rekonstruksi tersebut.
"Ya, kami sudah menyatakan akan hadir," tukas dia.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, sejauh ini kepolisian telah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka adalah Irjen Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Maruf, serta Putri Candrawathi. Para tersangka dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP juncto Pasal 56 KUHP.
Empat tersangka sudah ditahan, sementara Putri masih menunggu hasil pemeriksaan.