News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Komnas Perempuan Sebut Istri Ferdy Sambo Merasa Malu, Takut Ancaman Pelaku Sehingga Lebih Baik Mati

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Foto Tribunnews.com: Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, Brigadir J.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani menyebut istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, menyampaikan merasa lebih baik mati terkait dugaan kekerasan seksual yang terjadi terhadapnya.

Sebelumnya, Andy menjelaskan temuan terkait dugaan peristiwa kekerasan seksual terhadap Putri oleh Brigadir J di Magelang pada tanggal 7 Juli 2022. 

Ia mengatakan pihaknya menemukan ada petunjuk-petunjuk awal yang perlu ditindaklanjuti oleh pihak penyidik baik dari keterangan Putri, Sambo, maupun assesment psikologi tentang dugaan peristiwa kekerasan seksual tersebut.

Ia menegaskan bahwa keengganan Putri untuk melaporkan kasusnya sedari awal karena memang merasa malu.

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani. (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

"Dalam pernyataannya (Putri) ya, merasa malu, menyalahkan diri sendiri, takut pada ancaman pelaku, dan dampak yang mungkin mempengaruhi seluruh kehidupannya," kata Andy saat konferensi pers di kantor Komnas HAM RI Jakarta pada Kamis (1/9/2022).

"Dalam kasus ini posisi sebagai istri dari seorang petinggi Kepolisian, pada usia yang jelang 50 tahun, memiliki anak perempuan, maupun rasa takut pada ancaman, dan menyalahkan diri sendiri, sehingga merasa lebih baik mati, ini disampaikan berkali-kali," sambung dia.

Oleh karena itu, menurutnya perlu dipikirkan ulang, bahwa relasi kuasa antara atasan dan bawahan saja tidak cukup untuk serta merta menghilangkan kemungkinan terjadinya kekerasan seksual.

Karena relasi kuasa tersebut, kata dia, sesungguhnya sangat kompleks dan dapat dipengaruhi oleh konstruksi gender, usia, maupun juga kekuasaan-kekuasaan lainnya.

Baca juga: Kuat Maruf Temui Putri di Kamar Lalu Marah & Ancam Brigadir J Pakai Pisau, Yosua Dianggap Melecehkan

Selain itu, kata dia, mitos tentang kekerasan seksual terkait relasi kuasa korban dan pelaku, lokasi kejadian, tuduhan kekerasan seksual sebagai hubungan suka sama suka, ataupun sikap lain yang menyalahkan korban, juga akan menjadi tantangan tersendiri. 

"Apalagi dalam kasus yang sedang kita diskusikan ini, ketidakpercayaan pada laporan, itu akan berlipat ganda akibat dari obstruction of justice itu sendiri," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini