News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BBM Bersubsidi

BLT BBM Disalurkan Langsung ke Rumah Penerima, Mensos Tak Melarang Jika Ada yang Datangi Kantor Pos

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas PT Pos melaksanakan pembayaran bantuan langsung tunai (BLT) kenaikan harga BBM di Jalan Pejambon, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (2/9/2022). Penyaluran BLT BBM diberikan langsung PT Pos ke rumah penerima bantuan. Namun Mensos Risma tidak melarang jika masyarakat langsung ke Kantor Pos.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberian Bantuan Langsung Tunai pengalihan subsidi BBM (BLT BBM) bakal disalurkan melalui PT Pos.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan penyaluran BLT BBM diberikan langsung PT Pos ke rumah penerima bantuan.

"Sebetulnya PT Pos yang akan menyalurkan BLT BBM langsung ke rumah," ujar Mensos Tri Rismaharini di Kantor Kemensos, Jalan Salemba Raya, Jakarta, Jumat (2/9/2022).

Meski begitu, Risma tidak melarang jika masyarakat langsung ke kantor Pos untuk mengambil BLT BBM.

Baca juga: BLT BBM Rp 600 Ribu Cair Mulai Bulan Ini, Simak Cara Cek Penerimanya

Penyaluran BLT telah dilakukan oleh Pemerintah sejak Kamis, 1 September 2022.

"Sebelumnya PT Pos itu akan menyerahkan ke rumah. Tapi kalau kayak kemarin mereka datang Ke kantor pos ya kita enggak bisa (larang)," ucap Risma.

Tri Rismaharini mengatakan pihaknya menggunakan data yang sama dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng untuk penyaluran BLT BBM ini.

Pemerintah pernah menyalurkan BLT minyak goreng pada bulan April 2022 lalu.

Meski begitu, Risma mengatakan dari data BLT minyak goreng itu akan dilakukan pemutakhiran data untuk penyaluran BLT BBM.

"Iya. Iya. cuma mungkin nanti ada perbedaan karena kalau ada yang meninggal dan sebagainya. Tapi kurang lebih sebesar itu," ucap Risma.

Kemensos, kata Risma, terus melakukan pembaharuan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKA) secara berkala. Perbaikan DTKS dilakukan setelah mendapatkan laporan dari Pemerintah Daerah.

"Kita tiap bulan memperbaiki data. Jadi daerah memasukkan kemudian kita perbaiki kemudian juga kita kroscek dengan data kependudukan," tutur Risma.

Seperti diketahui, BLT BBM diberikan kepada masyarakat selama 4 bulan. Per bulannya BLT BBM ini sebesar Rp 150 ribu.

BLT BBM diberikan sebanyak dua kali selama empat bulan dengan masing-masing KPM akan menerima dana bantuan sebesar Rp 300 ribu.

Baca juga: Eks Menteri ESDM Sudirman Said Minta Pemerintah Jujur soal Permasalahan Energi hingga BBM Subsidi

Sama seperti bansos-bansos sebelumnya, BLT BBM disalurkan melalui kantor pos.

BLT BBM dicairkan sebagai bantuan sosial tambahan bagi masyarakat sekaligus bentuk pengalihan dari subsidi BBM.

Mulai disalurkannya BLT BBM ditandai dengan penyerahan bantuan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Papua pada Rabu (31/8/2022).

Gunakan QR Code

Sementara itu Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen dalam menyalurkan dan menyediakan Pertalite dan Solar bagi kebutuhan masyarakat.

Selain memastikan ketersediaannya, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero) juga terus melanjutkan inisiatif pendaftaran Program Subsidi Tepat sebagai upaya penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, bahwa Program Subsidi Tepat saat ini bertujuan untuk mendata kendaraan yang menggunakan Pertalite dan Solar.

"Pertamina perlu mendata konsumsi BBM bersubsidi sehingga penyalurannya bisa lebih termonitor dan mencegah adanya kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan," kata Irto.

"Saat ini pun fokusnya masih pada pendaftaran dan sosialisasi, memastikan kesiapan sistem serta operasional di lapangan sambil terus memantau perkembangan revisi Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 yang menjadi regulasi acuan penetapan penyaluran BBM bersubsidi," sambungnya.

Hingga akhir Agustus ini, sudah lebih dari satu juta unit kendaraan yang didaftarkan dalam Program Subsidi Tepat.

Dari seluruh kendaraan tersebut sedikit ada pergeseran, di mana persentase jenis kendaraan Pertalite hampir 70 persen, dan kendaraan pengguna Solar subsidi yang didaftarkan meningkat menjadi lebih dari 30 persen.

"Dari data tersebut, untuk pengguna Pertalite yang mendaftar masih didominasi oleh pengguna pribadi. Sedangkan untuk Solar komposisinya cukup seimbang antara pengguna pribadi maupun kendaraan umum," ucap Irto.

Dalam meningkatkan jumlah pendaftar, Irto mengatakan untuk mempermudah masyarakat, Pertamina Patra Niaga juga terus menambah titik booth pendaftaran langsung.

Bagi masyarakat yang memiliki akses internet dan handphone, pendaftaran online juga terus dipastikan tidak ada kendala melalui website subsiditepat.mypertamina.id dan menu Subsidi Tepat di aplikasi MyPertamina.

"Ada lebih dari 1.300 titik booth pendaftaran offline yang tersebar di seluruh Indonesia. kami juga memastikan proses verifikasi berjalan dengan maksimal sehingga prosesnya bisa tepat waktu," lanjut Irto.

Baca juga: Kemensos Gunakan Data BLT Minyak Goreng untuk Salurkan BLT BBM

Ia juga terus mengingatkan kepada masyarakat yang merasa berhak mendapatkan BBM subsidi agar segera mendaftarkan kendaraannya.

Pertamina Patra Niaga juga saat ini sedang menguji coba kesiapan verifikasi QR Code di beberapa titik.

Ke depan, Program Subsidi Tepat ini akan disinergikan dengan regulasi penetapan penyaluran BBM subsidi yang ditentukan pemerintah.

"Ini adalah langkah Pemerintah dan Pertamina dalam memastikan subsidi BBM menjadi lebih tepat sasaran, sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat yang memang berhak menikmati subsidi BBM, masyarakat rentan yang memang butuh energi dengan harga terjangkau untuk kebutuhan mereka," jelas Irto. (Tribun Network/fah/yud/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini