News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suharso Monoarfa Diberhentikan PPP

Bukan Hanya 'Amplop Kiyai', Kaukus Muda PPP Beberkan Sejumlah Alasan Penggantian Suharso

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suharso Monoarfa menegaskan dirinya masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di acara workshop fraksi PPP di Hotel Red Top Pecenongan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaukus Muda PPP menilai tepat pemberhentian Suharso Monoarfa dari Jabatan Ketua Umum PPP kemudian dengan memilih Muhammad Mardiono menjadi pelaksana tugas (plt).

Menurut Satriawan, Wakil Koordinator Nasional Kaukus Muda PPP ada 4 faktor penyebab Suharso Monoarfa harus mundur dari jabatan ketum PPP.

"Pertama, Suharso Monoarfa dinilai buruk dalam berkomunikasi dengan pengurus di tingkat bawah, ditambah banyak anggapan sikapnya yang elitis tidak bisa masuk ke kalangan kader PPP akar rumput," kata Satriawan yang juga manjabat sebagai Ketua PC. GP Ansor Kab. Bangka Tengah, dalam keterangannya pada Kamis (8/9/2022).

Sehingga itu menjadi pertimbangan bagi para pengurus DPP dan DPW untuk menyepakati pemberhentian Suharso.

"Ketiga, tentunya yang akan sangat berdampak adalah soal statemen 'amplop kiyai' yang bagi kalangan pesantren, terutama santri dan kiyai ini sangat menyakitkan. Apalagi basis masa PPP adalah dari santri dan kiyai," jelasnya.

Keempat, adanya keputusan 3 Majelis Tinggi baik itu Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan maupun Majelis Kehormatan semuanya serempak meminta Suharso mundur.

Hal ini menandakan bahwa para tokoh dan senior Partai sudah merasakan betul keresahan yang terjadi di internal, sehingga memutuskan meminta Suharso Mundur.

Dia mengungkapkan jika Suharso dibiarkan menjadi ketum PPP hingga jelang pemilu maka persoalan yang akan menyerang Suharso ini akan semakin membesar dan akan berdampak pada PPP.

"Jika dibiarkan ini akan menjadi bola salju, menggelinding dan semakin membesar dan bisa saja dimanfaatkan untuk melemahkan PPP dan menggembosi suara Partai Ka'bah ini, sehingga dampaknya bisa pada pengurangan suara PPP di Pemilu 2024," jelasnya.

Baca juga: Suharso Monoarfa Melawan! Kumpulkan Puluhan Elite PPP yang Masih Loyal

Oleh karena itu, meskipun dinilai sudah mendekati pemilu yang hanya satu tahun lagi tapi pemberhentian Suharso ini tidak terlambat.

"Saat ini, kepada para kader PPP di seluruh Indonesia, di bawah kepemimpinan Pak Mardiono, mari bersatu,  memenangkan PPP di Pemilu 2024 nanti," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini