Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar demonstrasi menolak harga bahan bakar atau BBM naik di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2022).
Pantauan Tribunnews di lokasi, massa menerobos kawat berduri di Jalan Medan Merdeka Barat hingga rusak.
Massa GMNI juga sempat saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.
Dalam rilis persnya, GMNI menilai keputusan pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi tidak tepat.
Menurut GMNI, kebijakan itu mengorbankan kesejahteraan rakyat, khususnya rakyat kecil.
"Pemerintah seharusnya memikirkan dan membuat kebijakan agar subsidi energi yang dikeluarkan pemerintah harus tepat sasaran bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan," kata mereka.
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri ESDM Arifim Tasrif mengumumkan soal naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
"Ini berlaku satu jam sejak saat penyesuaian harga saat ini, jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB. Terima kasih," kata Arifin dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022)
Arifin merinci BBM apa saja yang mengalami penyesuaian harga.
"Antara lain Pertalite, dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter," kata Arifin.
Kemudian, lanjut Arifin, yakni BBM jenis Solar Subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.
Baca juga: Demo Tolak BBM Naik, GMNI Bakar Ban di Patung Kuda
Tak hanya BBM bersubsidi, Arifin mengatakan BBM nonsubsidi juga mengalami penyesuaian harga.
"Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter, menjadi Rp14.500 per liter," kata Arifin.