Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menetapkan enam orang sebagai tersangka buntut mengadang mobil saat demo menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Senin (5/9/2022) lalu.
Diketahui, pengadangan itu dilakukan terhadap mobil dinas Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian saat tengah melintas di kawasan tersebut.
"Sampai saat ini Polda Metro Jaya melalui Ditkrimum telah proses kejadian tersebut karena unsur pidana dipenuhi sehingga ditetapkan sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (8/9/2022).
Meski begitu, Zulpan tak merinci identitas para tersangka. Saat ini, keenam orang itu sudah dilakukan penahanan.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP Juncto Pasal 406 KUHP Juncto Pasal 335 KUHP.
Lebih lanjut, Zulpan menyebut tak ada larangan bagi siapapun untuk melakukan aksi demonstrasi.
Namun, dia meminta kepada masyarakat yang melakukan kegiatan itu harus mematubi ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Baca juga: Momen Puan Maharani Rayakan Ulang Tahun, Ketika Buruh Demo Kenaikan Harga BBM
"Di antaranya bagaimana kita menghargai orang lain yang berkendara, jangan sampai kendaraannya kita hentikan, kita rusak, kita sandera dan sebagainya tentunya itu suatu pelanggaran apakah itu dilaporkan oleh korban atau tidak," tutur Zulpan.
Untuk informasi, Polisi menyebut alasan menangkap enam orang dalam aksi demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyebut keenam orang itu diamankan oleh petugas lantaran menyetop bahkan menaiki mobil yang akan melintas di Patung Kuda.
"Jadi mereka diamankan karena mereka menyetop kendaraan dan menaiki kendaraan, jadi mereka loncat-loncat atau berdiri di atas kendaraan yang akan melintas di Patung Kuda," kata Komarudin saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).
Komarudin menerangkan saat ini keenam orang itu masih diperiksa secara intensif oleh polisi dan belum dipulangkan.
"belum (kita pulangkan) masih kita periksa karena kan ada laporannya," ucapnya.