TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejumlah fakta mengenai hacker atau peretas Bjorka yang saat ini tengah menjadi sorotan publik.
Bjorka menjadi perbincangan lantaran selama tahun 2022 ini dirinya mengklaim telah berhasil meretas sejumlah data rahasia.
Yakni data penduduk Indonesia, data pengguna SIM Card, data pribadi Menteri Kominfo Johnny G Plate serta data dokumen rahasia milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tak hanya itu, Bjorka juga mengklaim telah membongkar sosok dalang dibalik pembunuhan aktivis Munir Said Thalib.
Nama Bjorka pun menjadi trending topik di Twitter hingga saat ini.
Baca juga: Hacker Bjorka Klaim Bobol Dokumen Jokowi, BSSN Koordinasi dengan Bareskrim Tempuh Jalur Hukum
Berikut fakta mengenai hacker Bjorka yang dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:
1. Bocorkan Data Melalui Situs Breach Forum
Bjorka menyebarkan data pribadi dan sampel-sampelnya ke laman web forum hacker breached.to.
Bjorka terus menargetkan pembobolan data pembobolan data rahasia milik pemerintah.
Data hasil pembobolannya lalu ditawarkan pada laman tersebut.
Ia tak langsung membeberkan semua data, tetapi untuk membuktikan keasliannya Bjorka membocorkan judul surat dan beberapa sampel.
Hingga kini belum diketahui pasti siapa sebenarnya sosok Bjorka.
Namun, diketahui dirinya bergabung di forum hacker tersebut sejak 6 Agustus 2022.
Akun Bjorka saat ini mendapatkan reputasi sebesar dengan enam bintang.
2. Akun Twitter dan Telegram Bjorka
Bjorka memiliki akun Twitter @bjorkanism dan akun aplikasi perpesanan Telegram bjorkanism.
Dalam akun grup teleram bjorkanism itu memiliki hampir 80ribu pengikut.
Hacker Bjorka juga diduga berasal dari negara Polandia.
Hal tersebut berdasarkan informasi dari laman twitter Bjorka.
Di mana pada akun miliknya tersebut menyematkan lokasi yang berdomisili di Warsawa, Polandia.
Namun belum diketahui secara pasti apakah lokasi tersebut valid atau tidak.
3. Bjorka Membongkar Sosok Dalang Pembunuhan Munir
Dalam akun telegram bjorkanism, hacker itu juga mengungkap sosok dalang tewasnya aktivis Munir Said Thalib.
Dirinya mengunggah sebuah tautan yang berisikan artikel yang menurutnya adalah profil dari pembunuh Munir.
Pada artikel yang ditulis Bjorka, Ia mengatakan ada sosok tertentu di balik kasus pembunuhan Munir.
Dirinya mengklaim bahwa yang membunuh Munir diduga adalah Muchdi Purwopranjono yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
Baca juga: Komnas HAM: Penyelidikan Dugaan Pelanggaran HAM Berat Kasus Munir Terobosan Hukum
"I will give you a name if you ask who was behind Munir's murder. He is Muchdi Purwopranjono who currently serves as Chairman of the Berkarya Party. (Saya beri satu nama barang kali kalian bertanya siapa di balik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang sekarang menjadi Ketua Partai Berkarya)" kata Bjorka melalui unggahannya.
Tak hanya membeberkan nama, Bjorka bahkan berani mengusut data diri Muchdi Purwopranjono yang ia klaim sebagai pembunuh Munir.
4. Membobol Data Menkominfo Jhonny G Plate
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, Bjorka tak hanya meretas 1,3 miliar data pendaftaran SIM card milik masyarakat Indonesia.
Ia juga membocorkan data Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Hal itu ia lakukan ketika Johnny G Plate sedang berulang tahun yang ke-66.
Bjorka melakukan penyebaran informasi pribadi Johnny G Plate dengan memberi ucapan ulang tahun melalui akun Telegram.
"Happy Birthday" tulis Hacker Bjorka di akun telegramnya, Sabtu (10/9/2022).
Adapun informasi pribadi Johnny G Plate yang dibocorkan di antaranya, NIK, nomor telepon hingga alamat.
5. Membobol Dokumen Rahasia Negara Miliki Jokowi
Diwartakan Tribunnews, Hacker Bjorka juga mengklaim telah membocorkan dokumen-dokumen kepresidenan, termasuk surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Bjorka mengatakan data berukuran 40 MB itu berisi 679.180 dokumen. Data-data tersebut dirampas per September 2022.
Di situs breached.to, Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.
"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulisnya di situs tersebut, Sabtu (10/9/2022).
Dalam sampel tersebut tampak beberapa judul surat seperti "Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup," "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana," dan "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Farah Putri/Fahdi Fahlevi)