Cara lama, sudah pasti bukan jalan mereka. Karena Elite Hacker tidak akan pernah ditangkap, mereka akan lolos dan lanjut ke tingkat selanjutnya bersama para pemimpin dunia.
Munculnya istilah hacker di permukaan, di media, di masa lalu adalah suatu proses untuk penciptaan bisnis baru, yaitu sistem keamanan informasi. Seperti bisnis anti virus yang muncul karena adanya virus computer, para hacker berkumpul dan menyebarluaskan ilmunya melalui sekolah dan kursus ethical hacking.
Tapi jenis hacker ini, masih pada tataran hacker pemula (La mer), dimana mereka masih menggunakan tools orang lain, dan berbangga hati untuk memperlihatkan ke banyak orang hasil karya mereka.
Sementara para Elite Hacker berdiskusi untuk menciptakan dan berkarya lebih banyak lagi.
Dalam suatu kasus peretasan, hal yang biasa terjadi adalah bukti peretasan yang sukses ditayangkan untuk mendapatkan nama atau pengakuan, atau memberikan rekomendasi tertentu untuk upaya perbaikan keamanan informasi apabila dilakukan oleh tim ethical hacking.
Mengambil analogi barang berharga atau antik yang dijual di pasar umum oleh penadah, Faizun berpendapat pemilik museum yang merasa dicuri seharusnya tidak perlu bersusah payah untuk mencari siapa penjual barang yang banyak dibahas di media.
Yang perlu disikapi adalah intropeksi diri, melakukan pengecekan ulang atas keamanan sistem internal dan mencari tahu secara forensik, bagaimana suatu barang berharga miliknya dapat berpindah tangan tanpa melalui jalur formal dan terotorisasi.
Terlebih karena pihak yang menjual barang berharga tidak pernah menyatakan bahwa mereka meretas ataupun mempublikasikan teknik mereka mendapatkan barang tersebut.
Baca juga: Marak Data Bocor, Pemerintah Lakukan Emergency Response
“Dengan demikian pihak pemilik museum tidak terprovokasi oleh pihak yang akan mendapatkan keuntungan akhir dari segala keributan yang terjadi dari peristiwa penjualan barang tersebut. Ingat, Elite Hacker akan bekerja di bawah radar siapapun, bukan melepas barang dagangannya dalam rumah lelang apalagi sosial media milik umum,” lontar Faizun.
“Pemilik museum, perlu mengkaji kejadian ini secara seksama. Apakah hanya akan menciptakan bisnis baru seperti antigen dari epidemi virus Covid-19 atau betul-betul akan membuat industri antivirus baru sebagai obat dari virus perusak. Langkah yang dapat diambil, apabila dipikirkan secara matang, akan membuat pemilik museum memiliki solusi yang praktis, tepat dan strategis,” kata Faizun.