Hal ini diungkap Johnson Panjaitan dalam podcast di YouTube Refly Harun, Rabu (8/9/2022).
Dalam tayangan itu terlihat Jhonson menjabarkan kejanggalan demi kejanggalan penanganan kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
Ia tampak semangat ketika diwawancarai Refy Harun. Bahkan, ia tampak begitu lantang bicara.
Soal tawaran itu, kata Jhonson diistilahkan dengan 'Madu dan Racun'.
Ia menjelaskan aroma racun yang datang merupakan serangan yang datang dan madu tawaran-tawaran.
"Dan saya juga sudah mencium bau busuk, madu dan racun. kalau racun itu serangan balik, madu boleh ditawarin. Johnson Panjaitan mulai didatangin dan Kamaruddin mulai didatangin,"ujar Jhonson dengan lantang.
Ia mengungkapkan bahasa tawaran yang datang mengaitkan dengan banyaknya anggaran yang keluar untuk menuntaskan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
"'Ayo gimana dong, masa harus kayak gitu'. Bahasanya agak idealis. 'Kasihan dong lembaga ini. Negara sudah mengeluarkan uang banyak masa semua harus dikeluarkan. Jhonson kenapa keras kali sih, jangan gitulah, agak pemaaflah',"kata Jhonson menirukan tawaran yang datang.
Kendati demikian, ia mengatakan bila tawaran itu ditolak tentu ada konsekuensi yang besar nanti.
"Biasanya yang manis-manis itu, nanti kita tolak, resikonya bisa lebih keras,"ujarnya. (KompaTV/Sadryna Evanalia) (TribunMedan/Tommy Simatupang)
>