Ibunda Tak Percaya MAH Peretas
Sementara itu saat ditemui di rumahnya, ibu MAH bernama Prihatin (48) membeberkan soal kondisi anaknya.
Dia tak percaya jika anaknya seorang peretas.
Ia kaget saat anak kedua dari 3 bersaudara itu dijemput 4 orang polisi.
Menurut Prihatin, anaknya hanya menamatkan pendidikan hingga Madrasah Aliyah, tidak sempat kuliah karena keterbatasan dana.
Sang ayah yaitu Jumanto (54), sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.
Sedangkan Agung berjualan es thai-tea di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan, sebagai mata pencahariannya.
"Di rumah juga tidak punya komputer, kita orang tidak punya. Untuk makan sehari-hari saja repot," kata Prihatin kepada Surya.co.id, Kamis (15/9/2022).
Prihatin tidak tahu alasan penangkapan anaknya.
Dia juga mengaku jika anaknya, Agung hanya punya sebuah ponsel.
Saat penangkapan pun, Agung hanya bilang akan dibawa ke Polsek Dagangan oleh petugas.
"Saat dibawa (petugas), tidak bilang apa-apa, cuma ambil sajadah dan sarung," lanjutnya.
Kini Prihatin berharap agar anaknya bisa segera terbebas dari tuduhan tersebut dan bisa segera pulang kembali berkumpul dengan keluarga.
Baca juga: Polisi Benarkan Tangkap 1 Warga di Madiun, Belum Dipastikan Hacker Bjorka
Kades Banjarsari Kulon, Bambang Hermawan mengatakan MAH sehari-hari bekerja membantu orang tua berjualan es di depan pasar.