TRIBUNNEWS.COM - Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Abdul Haris menyampaikan duka mendalam atas insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan adanya ratusan korban jiwa.
"Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan."
"Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," ujarnya dikutip dari situs resmi klub Arema FC.
Kerusuhan tersebut terjadi pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kapubaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia sebanyak 130 orang.
Kemudian untuk korban luka-luka bertambah menjadi 191 orang.
Baca juga: Pernyataan Presiden Arema FC Soal Tragedi Stadion Kanjuruhan: Kami Dukung Pengusutan & Investigasi
Atas kejadian ini, Manajemen Arema FC akan membentuk Crisis Center atau Posko Informasi korban.
Hal ini dilakukan untuk menerima laporan dan penanganan korban yang dirawat di rumah sakit.
"Manajemen juga akan membentuk crisis center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," imbuhnya.
Abdul Haris selaku Panpel Arema FC mewakili manajemen klub meminta maaf atas kejadian ini.
Ia berjanji Manajemen Arema FC akan memberikan santunan kepada keluarga korban.
"Kepada keluarga korban manajemen Arema FC memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan."
"Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Erwin Tobing memberikan sanksi kepada Arema FC yaitu pelarangan menjadi tuan rumah sepanjang sisa laga Liga BRI 1 musim 2022/2023 buntut dari kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022).