Kerusuhan itu tidak terelakkan saat Aremania turun ke lapangan, untuk menyampaikan protes. Sayangnya penyampaian protes itu berlangsung panas.
Para suporter melempari benda ke arah jalan akses keluar pemain.
Mengantisipasi kondisi yang semakin memburuk, jajaran pengamanan berupaya menghalau amukan massa Aremania. Namun, mereka tampak keteteran.
Puncaknya jajaran pengamanan menembaki gas air mata ke beberapa arah kerumunan suporter, bahkan ke beberapa tribun yang masih banyak suporter Aremania.
Kondisi pun terlihat panik. Semua massa Arema berjubel berebut keluar dari Stadion Kanjuruhan, sampai beberapa suporter terinjak-injak yang lain.
Kondisi itulah yang diduga menjadi pemicu banyaknya korban jiwa berguguran. Akibat sesak napas dan terinjak-injak di tengah kerumunan suporter.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Suci Bangun DS) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi) (Kompas.com/Imron Hakiki)