News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Kamaruddin Simanjuntak: Permintaan Maaf Ferdy Sambo ke Orangtua Brigadir J Belum Tulus

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kamaruddin Simanjuntak: Permintaan Maaf Ferdy Sambo ke Orangtua Brigadir J Belum Tulus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyatakan permintaan maaf Ferdy Sambo ke orangtua Brigadir J dinilai masih belum tulus.

Pasalnya, kata Kamaruddin, Ferdy Sambo masih bersikeras bahwa Brigadir J merupakan korban di kasus pembunuhan berencana terhadap kliennya.

"Kalau tulus minta maaf itu hal yang positif tetapi kalau tidak tulus ya kita tunggu prosesnya. Dari pernyataan dia itu belum tulus karena masih mengatakan istrinya korban. Padahal istrinya pelaku," kata Kamaruddin saat dikonfirmasi, Kamis (6/10/2022).

Kamaruddin menyatakan bahwa seharusnya Ferdy Sambo meminta maaf tanpa menyatakan bahwa sang istri merupakan korban. Padahal, istrinya telah secara jelas mengikuti skenario pembunuhan Brigadir J.

"Kalau benar benar minta maaf jangan bilang istrinya korban. Karena istrinya itu telah melakoni skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo yaitu dari rumah Saguling ke rumah Duren Tiga memakai celana legging, disana pura pura ganti baju dengan memakai baju seksi atau baju piyama yang kelihatan pahanya. Itu kan bagian skenario yang mereka bangun," ungkapnya.

Tak hanya itu, Kamaruddin juga memprotes pernyataan Ferdy Sambo yang masih mengungkit kejadian dugaan pelecehan seksual yang terjadi terhadap sang istri oleh Brigadir J di rumah Magelang.

Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian pembelaan dari Ferdy Sambo. Padahal, seluruh tuduhan terkait pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J tak pernah terbukti.

"Awalnya diperkosa di rumah di Duren Tiga karena berhasil saya patahkan, pindah ke tanggal 4 di Magelang, berhasil saya patahkan lagi dengan menunjukkan foto almarhum lagi nyetrika dipuji dipuji (Putri Candrawathi)," jelasnya.

"Kemudian pindah lagi tanggal 7 berhasil saya patahkan karena mereka masih coba coba. Kemudian menginap 1 malam lagi di rumah itu bersama ajudan lain dan asisten rumah tangga kemudian diawal tanggal 8, akhirnya pindah lagi diperkosa entah kapan dan dimana," sambung dia.

Baca juga: Ferdy Sambo Minta Maaf ke Orang Tua Brigadir J, tapi Bersikeras Putri Candrawathi adalah Korban

Ia mengingatkan bahwa ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J telah berlangsung sejak lama.

Dia pun memiliki bukti yang memperlihatkan bahwa almarhum terus mengalami ancaman sebelum akhirnya dibunuh.

"Yang jelas tanggal 19 Juni dia sudah diancam dibunuh, tanggal 21 Juni sudah diancam mau dibunuh, terakhir 7 Juli diancam dibunuh. Kemudian tanggal 8 Juli dibunuh. Artinya dalil dia bohong. Karena ada rekam jejak elektronik yang mengarah ke pembunuhan berencana," pungkasnya.

Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo (TRIBUNNEWS.com Igman Ibrahim/WARTAKOTA Yulianto)

Diberitakan sebelumnya, Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menyatakan bahwa dirinya melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J karena kecintaanya kepada sang istri Putri Candrawathi.

Menurut Sambo, dirinya tersulut emosi dan amarah karena peristiwa yang terjadi di Magelang.

Namun, dia tidak merinci perihal insiden yang membuatnya marah di Magelang.

"Saya lakukan ini karena kecintaan saya kepada istri saya. Saya tidak tau bahasa apa yang dapat mengungkapkan perasaaan, emosi, dan amarah akibat peristiwa yang terjadi di Magelang," kata Sambo di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Ia menuturkan kabar yang diterimanya itu terkait insiden di Magelang telah menghancurkan hatinya. Namun begitu, dia menyesal telah melakukan perbuatan tersebut.

"Kabar yang saya terima sangat menghancurkan hati saya. saya sangat menyesal. saya siap menjalani semua proses hukum. istri saya tidak bersalah, dia tidak melakukan apa-apa justru dia korban," jelasnya.

Di sisi lain, Sambo menyatakan permohonan maaf terhadap pihak-pihak yang dirugikan yang terdampak perbuatannya di kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Saya menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang sudah terdampak atas perbuatan saya termasuk Ibu dan Bapak dari Yoshua," tukas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini