TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim keberhasilan Indonesia melalui masa krisis adalah karena adanya Partai Golkar dan Partai PDI Perjuangan yang masuk dalam lingkaran pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

“Tantangan covid belum berakhir, kemudian juga ada terkait dengan perang di Ukraina, terkait dengan harga komoditas, dan terkait dengan cost of inflation. Alhamdulillah kita tahun ini bisa menangani dengan baik. Karena PDIP dan Golkar masuk dalam koalisi bersama bapak presiden,” ujar Airlangga, Sabtu (8/10/2022) pagi di kawasan Monas.

Ia melanjutkan, penanganan Covid-19 ini juga bisa berhasil adalah karena pemerintah mengundangkan Perppu dan UU Nomor 2 Tahun 2022 yang di mana langsung disetujui parlemen.

“Kalau pemerinah dan DPR tidak bareng, saya tidak bisa membayangkan bagaimana kita menangani pandemi covid,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia ini.

Pun tantanang 2023 mendatang ia sebut tentu akan lebih sulit. Sehingga dalam perbincangannya dengan Puan, Airlangga berharap Golkar dan PDI Perjuangan dapat melanjutkan pemerintahan ke depan dengan baik.

“Nah inilah yang komitmen partai Golkar dan PDIP untuk kita jaga bersama,” tambahnya.

Untuk diketahui, Airlangga dan Puan Maharani bersama kader partai Golkar dan PDI Perjuangan melakukan jalan bersama di kawasan Monas. 

Dijelaskan Airlangga, alasan pihaknya memilih Monas adalah karena merupkan simbol nasional sekaligus juga simbol pembangunan yang berkelanjutan.

Baca juga: Airlangga Sebut Harus Ada Golkar dan PDIP untuk Lanjutkan Pembangunan Indonesia

Adapun beberapa elite Golkar yang mendampinginya Airlangga, yakni Lodewijk Freidrich Paulus, Hasan Syadzily, Ahmad Doli Kurnia, Bambang Soesatyo, dan beberapa kader Golkar lainnya.

Sementara elite PDIP yang mendampingi Puan, yakni Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, Eriko Sotarduga, Olly Dondokambey, Said Abdullah, dan beberapa kader PDIP lainnya.