Termasuk, poros yang mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai presiden.
"Akan ada 3 sampai 4 poros koalisi pada pilpres 2024," kata Pangi kepada Kompas.com, Rabu (5/10/2022).
Setelah diusungnya Anies sebagai capres dari NasDem, menurut Pangi, semakin besar kemungkinan Nasdem akan berkoalisi dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Di posisi cawapres, Demokrat diprediksi akan menawarkan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sementara, PKS mungkin menyodorkan kadernya yang juga mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Adapun untuk poros kedua, kemungkinan diisi oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), kongsi bentukan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pangi pun mengatakan, koalisi ini berpotensi mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai capres dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai cawapres.
Kemudian, poros ketiga boleh jadi Gerindra bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PDI Perjuangan.
Namun, bila PDI-P memutuskan berjalan sendirian, maka akan ada empat poros koalisi pada pilpres mendatang.
"Poros ketiga Gerindra-PKB-PDIP mengusung Prabowo-Puan (Prabowo Subianto dan Puan Maharani), atau poros keempat PDI-P maju sendiri," ucap Pangi.
Respons Demokrat dan PKS soal Kemungkinan Ada 3-4 Poros Koalisi pada Pilpres 2024
Kepala Badan Komunikasi Srategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra, mengungkapkan soal kemungkinan ada tiga sampai empat poros pada Pilpres 2024 mendatang.
Menurutnya, pembentukan empat poros koalisi sangat mungkin terjadi.
"Melihat kondisi dan dinamika politik saat ini, sebenarnya pembentukan empat poros koalisi sangat mungkin terjadi."