Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibunda korban Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur mencurahkan seluruh isi hatinya saat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mendatangi rumahnya di Probolinggo.
Rumah yang didatangi Muhadjir adalah korban bernama M Kindi Arumi dan Yanuari Dwi Bramastyo.
Ibunda Kini Arumi, Wana Wati bercerita kepada Muhadjir saat anaknya berangkat untuk menonton laga Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan bersama teman-temanya.
Kepada Muhadjir ia juga menceritakan bawa sang anak memiliki kepribadian yang baik selama hidupnya.
"Dia itu setiap mau berangkat sekolah rajin membantu saya berjualan kerupuk pak, anaknya berbakti sekali," ujar Wana berkaca-kaca di hadapan Muhadjir, Minggu(9/10/2022).
Muhadjir mendoakan kepada keluarga almarhum untuk tabah dan ikhlas menghadapi cobaan ini. Tak lupa mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu juga mendoakan almarhum.
"InshaAllah husnul khotimah, karena berbakti kepada orang tua dan suka membantu sesama kita doakan bersama," ujarnya.
Selain memberikan santunan dalam kunjungan Muhadjir juga memastikan keluarga almarhum akan mendapatkan program pemerintah berupa Kartu Program Keluarga Harapan (PKH). Ia tidak lupa berpesan kepada keluarga untuk menyekolahkan adik almarhum hingga pendidikan tinggi.
Baca juga: Kemenko PMK: Pungutan Biaya Ambulans Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Seharusnya tidak Terjadi
Seperti diketahui pertandingan antara Arema melawan Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober lalu menjadi tragedi kemanusiaan. Sebanyak 131 suporter Aremania meninggal dunia usai laga yang dimenangkan Persebaya dengan kedudukan 2-3 tersebut. Hingga saat ini sudah 6 orang ditetapkan sebagai tersangka oleh Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri.