Gas air mata mungkin bisa diandalkan untuk meredam potensi huru-hara.
Meski demikian, metode ini juga akan berdampak pada orang-orang yang tinggal atau bekerja di sekitar area unjuk rasa.
Tentang Gas Air Mata
Mengutip Healthline, gas air mata berisi kumpulan bahan kimia yang menyebabkan iritasi kulit, pernapasan, dan mata.
Bahan ini biasanya digunakan dari tabung, granat, atau semprotan bertekanan.
Terlepas dari namanya, gas air mata bukanlah gas.
Ini adalah bubuk bertekanan yang menciptakan asap saat digunakan.
Bentuk gas air mata yang paling umum digunakan adalah 2-chlorobenzalmalononitrile (gas CS).
Gejala terkena gas air mata
Kontak dengan gas air mata menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, mata, dan kulit.
Rasa sakit terjadi karena bahan kimia dalam gas air mata mengikat salah satu dari dua reseptor rasa sakit yang disebut TRPA1 dan TRPV1.
TRPA1 adalah reseptor rasa sakit yang sama dengan minyak dalam mustard, wasabi, dan lobak untuk memberi mereka rasa yang kuat.
Gas CS dan CR lebih dari 10.000 kali lebih kuat daripada minyak yang ditemukan dalam sayuran ini.
Beberapa efek potensial dari paparan gas air mata meliputi: