Dalam perkembangannya, pistol ini disempurnakan pada tahun-tahun setelah kematian John Browning oleh desainer produktif Fabrique Nationale (FN Herstal), Dieudonne SaiveIt.
Dieudonne SaiveIt menawarkan keseimbangan sempurna antara penanganan, ukuran, dan daya tembak, dengan kapasitas magasin 13 peluru.
Sementara dikutip dari Wikipedia, Browning Hi Power merupakan pistol yang paling banyak digunakan di kalangan militer, di mana jumlah penggunanya lebih dari 50 negara.
Pistol ini mempunyai kapasitas amunisi yang hampir dua kali lipat lebih banyak dari pistol kompetitor di masanya seperti pistol Luger dan Mauser 1910, dengan jumlah 13 butir.
Dipakai saat Perang Dunia II
Pistol Browning Hi Power Kaliber 9 MM rupanya digunakan saat Perang Dunia II
Selama Perang Dunia II, Pistol Browning Hi-Power digunakan oleh kedua belah pihak di Perang Dunia II.
Di bawah pendudukan Jerman, FN Herstal memproduksinya sebagai pistol yang digunakan oleh Wehrmacht (angkatan bersenjata Nazi-Jerman) dengan nama Pistole 640(b), tepatnya untuk Angkatan Darat Jerman.
Di pihak Sekutu, pistol ini dibuat di Kanada oleh John Inglis and Company.
FN Herstal terus membuat senjata untuk pasukan sekutu dengan memindahkan lini produksi mereka ke pabrik John Inglis and Company di Kanada tersebut, di mana namanya diubah menjadi "Hi Power".
Perubahan nama Hi Power tetap dipertahankan bahkan setelah produksi kembali ke Belgia.
Pistol buatan Kanada ini populer di kalangan operasi dan komando rahasia Amerika dan Inggris karena kekuatan dan kapasitas amunisinya meskipun ukurannya ringkas.
Saat ini, pistol Browning Hi-Power masih menjadi senjata standar berbagai tentara di seluruh dunia, termasuk Belgia, Inggris Raya (L9A1), Irlandia (Browning Automatic Pistol atau BAP), Australia, Singapura, Argentina (Rosario, FM90, dan FM95) , dan lain-lain.
Kronologi wanita bercadar nekat terobos Istana Presiden