News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Brigadir J Sempat Diancam Ajudan Lain, Vera Simanjuntak Menangis saat Cerita Percakapan Terakhir

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kekasih Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Vera Simanjuntak (kanan) memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). Brigadir J sempat memberikan pesan kepada sang kekasihnya Vera Simanjuntak sehari sebelum ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sempat memberikan pesan kepada sang kekasihnya Vera Simanjuntak sehari sebelum ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Hal itu diungkap oleh Vera Simanjuntak saat memberikan keterangan sebagai saksi atas terdakwa Bharada Richard Eliezer alias Bharada E di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (25/10/2022).

Awalnya, Vera mengungkap dirinya yang tengah berdinas malam mendapatkan empat panggilan tak terjawab Brigadir J pada 7 Juli 2022 malam. Lalu, tak lama setelah itu Brigadir J kembali menelepon kepada dirinya.

Baca juga: Keluarga Brigadir J Harap Bharada E Berkata Jujur: Agar Tuhan Memaafkan Dosamu, Kamu Telah Membunuh

"Terus jam 20.30 dia telepon lagi. Saya angkat. 'Lagi dimana dek?' Dia bilang. Lagi dinas malam bang, ada apa? Terus dia bilang 'kurang ajar.' Karena ada kata-kata dari mendiang, saya cari tempat yang kebuh nyaman untuk ngomong," kata Vera saat memberikan keterangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Lalu, Vera kembali bertanya maksud sang kekasih berbicara kurang ajar pada sambungan telepon tersebut. Lalu, Brigadir J menjelaskan bahwa dirinya dituduh telah membuat istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi menjadi sakit.

"Terus kenapa tadi bang? 'Kurang ajar orang ini.' Terus saya bilang kurang ajar gimana? 'Ibu sakit, aku dituduh bikin ibu sakit.' Sakit apa saya bilang? 'Enggak tahu saya.' Terus siapa yang nuduh saya bilang, 'ada lah orang di sini.' Emang abang apain ibu? Abang pukul ibu? 'oh enggak lah dek. Aku diancam.'," jelas Vera.

Vera menjelaskan bahwa Brigadir J mengaku telah diancam oleh pihak yang disebutnya sebagai Squad. Menurut Vera, squad merupakan istilah ajudan-ajudan dari Ferdy Sambo.

Baca juga: Jadi Saksi, Kamaruddin Singgung Pertengkaran Ferdy Sambo dan PC di Malam sebelum Brigadir J Tewas

"Siapa yang ancam? 'Squad-squad di sini.' Ya sudah kalau abang tidak salah, abang jangan takut. 'Iya nanti aku kabari lagi ya.' Memang abang lagi di mana? 'Lagi di Magelang.' Tanggal 7 itu ancamannya itu berani kau naik ke atas, ku bunuh kau," ungkapnya.

Lalu, Vera menuturkan bahwa dirinya kembali ditelepon Brigadir J pada 8 Juli 2022. Tepatnya, sejam sesaat Brigadir J dieksekusi di Duren Tiga yaitu pukul 16.10 WIB.

"Itu telepon 4 panggilan tak terjawab dari beliau. Karena saya lepas dinas, saya berangkat ke Bangko untuk beli keperluan. Karena sedang diperjalanan, saya tidak angkat," bebernya.

Setibanya di rumah, Vera menyatakan dirinya pun menelpon balik sang kekasih atau sekitar pukul 16.25 WIB. Telepon itu pun tidak diangkat oleh Brigadir J.

"Terus saya chat, kenapa bang? Itu jam 16.25 WIB. Awalnya chat itu ceklis satu, dan itu tidak pernah di WA beliau seperti itu. Terus tiba-tiba centang dua di read, tetapi tidak dibalas," ungkapnya.

Baca juga: Kekasih Brigadir J Singgung Nama Seorang Ajudan Ferdy Sambo Bernama Daden dalam Persidangan

Berikutnya, Vera kembali menelepon kembali Brigadir J sekitar pukul 16.31 WIB. Lalu, telepon itu pun diangkat namun menjadi pernyataan terakhir yang disampaikan oleh Brigadir J kepada Vera.

"Saya telepon jam 16.31 WIB. Kenapa bang? 'Maaf ya dek nanti abang kabari lagi.' Itu yang terakhir," pungkasnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini