News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gangguan Ginjal

Unjuk Rasa Soal Maraknya Kasus Gagal Ginjal Akut, Presiden Partai Buruh Ungkit Latar Belakang Menkes

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Partai Buruh Said Iqbal memimpin aksi unjuk rasa gerakan buruh menuntut pertanggung jawaban terkait maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kuningan Timur Jakarta Selatan pada Jumat (28/10/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal memimpin aksi unjuk rasa gerakan buruh menuntut pertanggung jawaban terkait maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kuningan Timur Jakarta Selatan pada Jumat (28/10/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Said Iqbal mendesak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BPOM Penny Lukito mundur dari jabatannya.

Baca juga: Partai Buruh Demo di Kemenkes, Bawa Lima Tuntutan terkait Kasus Gagal Ginjal

Ia bahkan menyinggung latar belakang Budi yang bukan merupakan sosok di bidang kesehatan.

"Menteri Kesehatan tidak punya feeling, tidak punya insting sebagai seorang petinggi di dalam departemen kesehatan, bankers, latar belakangnya yang tidak medis itu yang menyebabkan daya instingnya yang tidak tajam," kata Said Iqbal di depan Kantor Kemenkes Jakarta pada Jumat (28/10/2022).

"Kalau sudah ada 5-10 orang meninggal seharusnya sudah ada kebijakan menarik semua produk larutan obat sirup yang diduga sebagai penyebab dari pada gagal ginjal akut, tapi ini berlarut-larut," sambung Said.

Ia juga menilai ada unsur kelalaian dalam kasus yang telah menelan korban meninggal 157 anak hingga hari ini.

Said pun mempertanyakan prosedur keamanan terkait obat yang diduga penyebab dari maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak belakangan ini.

Baca juga: Pemerintah Percepat Pengadaan Fomepizole untuk Tangani Kasus Gangguan Ginjal Akut Anak Indonesia

"Itu persoalannya bukan memenuhi prosedur atau tidak, dipenuhi prosedur, kalau ada zat berbahaya kan itu berarti ada kelalaian," kata Said.

"Karena faktanya sudah 143 anak-anak meninggal dunia, bahkan meningkat terus dari waktu ke waktu," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini