TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochammad Iriawan, menjawab desakan publik untuk mundur dari jabatannya, terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan ratusan orang.
Termasuk desakan mundur yang disuarakan tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF).
Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini menegaskan tak ingin mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum PSSI.
Menurutnya, jika dirinya mundur, maka sama saja seperti seorang pengecut.
Mundur dari jabatan, kata Iwan Bule, tidak menyelesaikan masalah.
Untuk itu, sebagai Ketua Umum PSSI yang bertanggung jawab, pihaknya akan tetap berada di posisi itu dan berupaya memberikan jalan keluar lain terhadap tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Apalagi, saat ini korban terus bertambah.
Baca juga: Iwan Bule Akhirnya Bicara soal Desakan Mundur dari Ketum PSSI: Kalau Mundur Berarti Saya Pecundang
Informasi terakhir, jumlah korban tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 135 korban meninggal dunia.
"Kalau mundur itu menurut kami tidak menyelesaikan masalah."
"Kalau saya mundur saya pengecut, saya pecundang."
"Oh saya (bisa saja) mundur tidur saja, pulang ke rumah."
"Tapi masa saya meninggalkan apa yang terjadi sekarang," kata Iwan Bule di Menara Kompas, Jumat (28/10/2022), dikutip dari Kompas Tv.
Sebagai tindak lanjut permasalahannya, Iwan Bule lantas membentuk Tim Task Force Transformasi.
Baca juga: Sikap 3 Klub Liga 1 soal Tragedi Kanjuruhan Disorot, Persija, Arema dan PSIS Tak Singgung KLB PSSI
Yakni tim atau satgas yang terdiri dari PSSI, Pemerintah Indonesia, Polri, FIFA, hingga AFC.