Sang Aiptu rupanya ditugaskan atasannya untuk mengumpulkan uang setoran dari pemilik pertambangan ilegal.
"Tambang-tambang ilegal ini terjadi di Kalimantan Timur," kata Teguh.
Setoran tersebut digunakan untuk mengamankan dugaan pelanggaran yang dilakukan.
Dari kesepakatan yang dilakukan, uang setoran tersebut kemudian dibagikan secara proporsional kepada para petinggi Polri dan Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur.
"Ini yang saya lihat di buku hitamnya Ferdy Sambo. Itu satu kasus saja," ujar Teguh.
Di dalam buku hitam Sambo pula, Teguh menemukan adanya kelaziman dalam pemungutan uang setoran tambang ilegal. Uang tersebut sering disebut dengan istilah uang perlindungan.
"Uang perlindungan memang diperlukan untuk operasional kegiatan yang tidak tercukupi anggarannya. Mau bagaimana coba?"
Tak hanya di Kalimantan Timur, praktik demikian juga terjadi di pertambangan-pertambangan ilegal daerah lainnya, termasuk Kalimantan Selatan.
"Apalagi di Kalimantan Selatan sekarang Kapoldanya baru," kata Teguh.
Sang Kapolda, Irjen Andi Rian pun kerap mendapat sorotan publik terkait gaya hidupnya.
Selain itu. Teguh juga menegaskan masih adanya kasus yang dianggap menjadi track record buruk bagi sang jenderal, yaitu kasus pemerasan pembeli jam tangan mewah merek Richard Mille.
"Bagaimana dengan track record ini dia akan memmpin Polda Kalsel dalam kaitannya dengan tambang."
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Kaltim