Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin mengatakan upaya Indonesia dalam menangani krisis perubahan iklim lebih konkret dibandingkan dengan negara lain.
Menurut Ma'ruf, berbagai upaya strategis telah dilakukan Pemerintah Indonesia, termasuk dalam mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.
“Indonesia terus berupaya untuk lead by example (memimpin dengan contoh) melalui berbagai upaya positif, seperti peningkatan target penurunan emisi Indonesia dalam Enhanced Nationally Determined Contribution menjadi 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,20% dengan dukungan internasional," ujar Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Wapres Cerita Upaya Indonesia Selesaikan Konflik Rusia-Ukraina pada Abu Dhabi Forum for Peace
Indonesia, kata Ma'ruf, memiliki posisi strategis dalam penanganan perubahan iklim, terlebih sebagai pemegang Presidensi G20 2022 serta Ketua ASEAN pada 2023 mendatang.
“Peran Indonesia dalam melakukan kolaborasi menjadi sangat strategis, karena Indonesia ini selain sebagai Presiden G20, juga di 2023 menjadi Ketua ASEAN," tutur Ma'ruf.
Dirinya mencontohkan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam menghadapi krisis yakni saat tak satupun negara yang mampu menghadapi pandemi Covid-19 secara mandiri.
“Kolaborasi dan kerja sama itu harus kita jadikan pengalaman, pandemi itu tidak ada satu negara pun yang mampu bekerja sendiri," tutur Ma'ruf.
Peningkatan target penurunan emisi Indonesia, menurut Ma'ruf, selaras dengan perkembangan signifikan kebijakan Indonesia.
Kebijakan itu seperti perluasan konservasi dan restorasi alam, penerapan pajak karbon, mencapai Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net-Sink 2030, pengembangan ekosistem kendaraan listrik, serta inisiasi program biodiesel B40.
Kemudian, kata Ma'ruf, untuk memastikan pendanaan transisi energi, Indonesia telah meluncurkan Country Platform for Energy Transition Mechanism.
Namun, menurutnya semua upaya nasional tersebut perlu disertai dukungan internasional yang jelas, termasuk penciptaan pasar karbon yang efektif dan berkeadilan, investasi untuk transisi energi, dan pendanaan untuk aksi iklim.
"Sebagai Presidensi G20, Indonesia terus mendorong pemulihan hijau serta aksi iklim yang kuat dan inklusif," kata Ma'ruf.
Pada kesempatan ini, Wapres juga mengingatkan dan menegaskan kepada peserta KTT COP27 bahwa semuanya dan bersama-sama harus mengambil langkah konkret untuk mengatasi perubahan iklim.
"Untuk itu semuanya harus memperkuat kolaborasi berlandaskan dialog dan kepercayaan. Demi mewujudkan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan," pungkas Ma'ruf.