Keputusan itu menetapkan kawasan itu sebagai Taman Wisata Alam Prapat Benoa Suwung.
Kemudian saat ini dikenal dengan nama Tahura Ngurah Rai.
Baca juga: Presiden Jokowi: Hutan Mangrove Bentuk Komitmen Indonesia dalam Perubahan Iklim
Taman Hutan Raya Ngurah Rai jadi agenda kunjungan peserta KTT G20
Dikutip dari Indonesia.go.id, melihat peran pentingnya Tahura Ngurah Rai yang menjadi konservasi pesisir dan pariwisata berkelanjutan, Presiden Jokowi meminta kementerian terkait untuk membantu penataan ulang kawasan tempat berkembang biaknya flora dan fauna itu.
Hal itu berkaitan dengan Pulau Bali yang menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negera-negara G20.
Penataan ulang yang dilakukan meliputi pembangunan gerbang masuk, area drop off, wantilan, tracking mangrove, dan area pembibitan dan persemaian yang mampu menampung 6 juta bibit bakau.
Kemudian membangun area penerima di antaranya area lobby, ticketing, dan kantor penerima.
Serta menambah menara pandang khususnya ke arah Teluk Benoa, dan penataan area parkir VVIP khusus kepala negara di atas lahan seluas 2,6 hektar di sekitar Waduk Muara.
Jokowi mengundang para pemimpin negara peserta KTT G20 untuk mengunjungi tempat ini adalah untuk memperlihatkan kepada dunia kepedulian Indonesia kepada pelestarian lingkungan.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)