Dia meminta Linda mencarikan pembeli atau 'lawan' narkoba tersebut.
"Isinya begini 'iki ono barang 5 kg itu ada barang 5 kg, wes golekno lawan'. Nah itu. Itu WA-nya pak TM kepada bu Linda untuk jadi ketika bu Linda nanya dia WA saya butuh uang untuk ke Brunei itu kan awal-awal tuh," jelasnya.
"Ini maksudnya disuruh cari buyer karena posisi barang di Riau itu chat Whatsappnya asli," sambungnya.
Adriel menyebut Irjen Teddy sempat menghapus chatnya tersebut.
Namun, tersangka Linda sudah terlanjur membalas sehingga pesan yang dihapus tetap terbaca.
"Itu semua chatnya lengkap tapi memang ada yang pak TM hapus contohnya delete message dan segala macem ada. Tapi jelas saya ketika dihapus itu untungnya klien saya Linda ini pinter, jadi ketika delete message sebelumnya bu Linda itu sudah reply, kalau reply itu kan ada replynya kan," kata Adriel.
Teddy Minahasa Telepon Ayah AKBP Doddy Prawiranegara
Adriel pun menyebut Irjen Teddy Minahasa sempat menghubungi ayah AKBP Doddy Prawiranegara yang merupakan seorang pensiunan Polri, Irjen Maman.
Adriel mengaku sudah mengkonfirmasi langsung ke Irjen Maman untuk mengkonfirmasi kebenarannya.
"Pak TM menelepon, saya sudah dapat info valid, sudah saya pastikan itu saya sudah konfirmasi kepada Irjen Pol Maman, bapak daripada klien saya AKBP Doddy," kata Adriel.
Dalam percakapannya melalui telepon, Irjen Maman disebut Adriel diminta Irjen Teddy Minahasa untuk mengikuti skenarionya yang terjerat kasus peredaran gelap narkoba.
"Yang isinya untuk mengganti saya menjadi pengacaranya, mengganti saya dan ikut skenarionya untuk buang badan ke (tersangka) Arif itu maksudnya," ucapnya.
Adriel menyebut hal itu diduga dilakukan untuk menggiring opini publik jika dia tidak bersalah dan terlibat dalam kasus tersebut.
"Kalau memang Pak TM merasa benar dan menggiring opini persepsi publik mengenai 5 kg, bahwa dia tidak bersalah. kan dia pengen tidak bersalah kan untuk menggiring 5 kg itu bukti di persidangan," ungkapnya.