Dua hari sebelum warungnya diterjang longsor akibat gempa Cianjur, istri Ahman tiba-tiba saja bersikap manja dan perilakunya itu tidak biasa.
Baca juga: Derita Korban Gempa di Tenda Pengungsian, Empat Hari Berturut-turut Makan Mie Instan
Istrinya tiba-tiba menyandarkan kepalanya ke atas paha Ahman. Selama menikah, baru kali ini istrinya berbuat demikian.
"Saya juga heran kenapa dia semanja itu, biasanya tidak," kata Ahman mengenang peristiwa pertama kali seumur hidupnya.
Tak hanya sang istri, beberapa hari sebelumnya Ahman heran sendiri kenapa begitu sangat manja terhadap putrinya yang ikut jadi korban longsor.
Ahman mengaku sangat merasa rindu mendalam setiap bersama putrinya. Bahkan, ia sempat mengelus kepala putrinya yang tengah sakit.
Sementara kata Ahman, kenangan dengan ibunya ialah saat ia ikut mengurus ibunya yang sakit.
Ibunya yang sudah berusia lanjut mengalami gangguan paru.
Ahman sempat membawa ibunya ke pengobatan alternatif dan berangsur membaik meski hanya bisa tergolek di kasur.
Semua itu tinggal jadi kenangan Ahman bersama orang-orang yang paling dicintai dalam hidupnya.
Terlepas dari musibah ini, harapannya cuma satu, bisa melihat tiga orang anggota keluarganya ditemukan dalam kondisi apapun.
Baca juga: Lantunan Ayat Suci dari Tenda Pengungsian, Warga Gelar Tahlilan dalam Segala Keterbatasan
Selain ikhtiar, ia selalu berdoa Tuhan mendengar keinginannya.
"Harapannya saya mau melihat dulu jasadnya. Bisa disalatin dan dikubur dengan baik," ucap Ahman.
Doa Ahman terkabul. Tim gabungan dari bawah jurang pada Kamis pagi berhasil mengangkat mayat dari lokasi pencarian korban longsor.
Ia berusaha tegar melihat mayat perempuan tertindih kasur dan di dekatnya ada selimut pada Kamis (24/11/2022) sekitar pukul 10.15 WIB.