Para siswa ini selamat dan sudah mendapat perawatan di rumah sakit.
Sementara korban yang meninggal dunia adalah, ustaz Yunus Iskandar dan dua siswa, yakni Ananda M Salman Faris dan M Fata Tahsinul Ahlaq.
Khoiru Ummah Cianjur dalam akun Instagramnya menyampaikan duka cita atas gempa Cianjur dan meninggalnya para syuhada, yakni ustaz dan dua siswanya.
Dari keterangan di postingan tersebut, Khoiru Ummah Cianjur mengikuti Festival PKBM dengan dua rombongan angkot.
Dalam perjalanan pulang, dua angkot tersebut terjebak di antara dua longsor.
Satu rombongan angkot yang berisi siswi perempuan atau akhwat bersama ustazahnya selamat dan terpaksa berhenti di depan parkiran Warung Sate Shinta.
Sopir angkot rombongan akhwat ini langsung membanting setir ke kanan karena di depan longsor dari arah tebing sampai menutupi jalan.
Salah satu yang berada di rombongan angkot akhwat itu adalah Taofik Andi Rachman dari Khoiru Ummah Cianjur.
Menurut dia dalam tulisannya, di belakang angkot mereka justru longsoran lebih besar bersumber dari arah bukit.
"Kami keluar angkot, sambil zikir, bingung bagaimana keluar dari dua longsor ini," ucap Taofik dalam tulisannya yang diposting akun Facebook, Tuty Ummu Basman.
Menurut Taofik, di belakang angkot rombongan akhwat itu ada beberapa mobil yang juga selamat.
Tapi di spot longsor kedua, ada seorang santri putra memanggil, "ustaz, ustaz."
Berikut tulisan Taofik yang diposting akun Facebook, Tuty Ummu Basman
Keadaan ana saat nulis ini, masih linglung dan bingung apa yang terjadi.. pikiran dan perasaan tidak bisa dipahami...