TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) lalu menyisakan cerita menyisakan cerita pilu yang dirasakan korban.
Perasaan itu dirasakan Yani Mulyani, yang menuturkan pengalaman menyelamatkan cucunya dari bencana gempa Cianjur berkekuatan 5,6 M.
Dikutip dari TribunJakarta di bawah tenda pengungsian seadanya, Yani mengatakan rumahnya telah hancur akibat guncangan gempa bumi Senin siang itu.
"Rumah saya hancur, paling parah di RT saya. Paling cuma sisa dua rumah yang gak hancur," kata Yani saat ditemui di lokasi pengungsian Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (29/11/2022).
Menurutnya, saat gempa itu terjadi, dirinya sedang bersama cucunya yang baru berumur tiga tahun di dalam rumah.
Guncangan hebat tiba-tiba itu terjadi dan berlangsung begitu cepat.
Tanpa memperdulikan keselamatannya, ia pun bergegas menyelamatkan sang cucu dari reruntuhan atap rumahnya.
"Enggak mikir apa-apa, langsung nyelamatin cucu," tuturnya.
Baca juga: Tim SAR Gabungan Temukan Satu Jenazah Wanita Korban Gempa Cianjur di Dekat Musala Desa Cijedil
Ia pun mendapati cucunya yang berumur tiga tahun dalam kondisi menangis dengan kening yang berdarah.
Luka pada bagian kening cucunya itu akibat tertimpa buffet lemari yang ambruk akibat guncangan gempa.
Hati Yani sebagai seorang nenek pun hancur sejadi-jadinya ketika menyaksikan cucu kesayangannya terluka.
"Saya langsung nangis, langsung saya gendong cucu saya lari keluar. Ibunya kan kerja di Cianjur kota jadi cucu saya ini tinggal sama saya dari lahir," kata Yani.
Setelah ia menjauh dari bangunan rumahnya yang hancur, Yani pun segera mencari pertolongan atar luka pasa bagian kening cucunya dapat segera diobati.
"Langsung diobatin, sampai darahnya berhenti. Saya cuma bisa istigfar ya Allah," ucapnya.