TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengecam keras tindakan terorisme yang terjadi di Polsek Astanaanyar, kota Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi (7/12/2022).
Dirinya menegaskan, serangan bom bunuh diri tidak menguntungkan siapapun dan mencederai nilai kemanusiaan.
“Ini aktivitas yang merugikan. Bayangkan jika pelaku dan korbannya adalah keluarga kita,” tegas Moeldoko, di gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (7/11/2022).
Seperti diketahui, aksi bom bunuh di Polsek Astanaanyar, kota Bandung, terjadi pada pukul 08.20 WIB.
Pelaku menerobos masuk ke tengah apel pagi dengan maksud melakukan serangan.
Hingga siaran pers ini dikeluarkan, serangan bom bunuh diri mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, yakni pelaku bom bunuh diri dan seorang anggota polisi. Sementara 2 anggota polisi lainnya luka-luka.
Panglima TNI 2013-2015 ini menilai, peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar menyadarkan semua pihak bahwa ideologi yang berlandaskan kekerasan tidak bermanfaat, baik untuk perjuangan ideologi maupun bagi kehidupan masyarakat.
“Hentikan segala ideologi kekerasan. Stop aksi bom bunuh diri. Apa untungnya bagi kita? Nggak ada, yang ada cuma merugikan semua,” kata Moeldoko.
Moeldoko juga meminta semua pihak untuk melihat dan memaknai peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar sebagai kejadian yang tidak berguna dan hanya membawa kerugian bagi semua masyarakat.
Baca juga: Beredar Foto Diduga Motor Pelaku Bom Bunuh Diri, Kepala BNPT: Kami Dalami untuk Lihat Korelasinya
Kejadian itu, sambung dia, bukan sekedar kekerasan tapi juga peristiwa kemanusiaan yang solusinya tidak bisa menggunakan jalan tinggal.
"Kita perlu memperkuat modal sosial, keguyuban dan gotong royong sebagai peringatan dini untuk melihat lingkungan sekitar kita," pungkasnya.
Seorang polisi meninggal dunia
Sementara itu, seorang polisi bernama Aiptu Sofyan meninggal dunia akibat ledakan bom di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).
Hal ini diungkapkan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan.