Ia sudah menjadi bagian Partai Golkar sejak lebih dari 30 tahun lalu.
Saat wawancara bersama Surya.co.id, Sahat Tua mengatakan ia sudah tertarik di dunia politik saat kuliah di Universitas Ubaya pada 1988 silam.
”Kali pertama saya tertarik di politik ketika saya kuliah di Fakultas Hukum Ubaya (Universitas Surabaya) di tahun 1988,” kata Sahat kepada Surya.co.id ketika ditemui di ruangan kerjanya, Kamis (3/10/2019) sore.
Sebagai informasi, Sahat merupakan lulusan Fakultas Hukum Ubaya.
Ketertarikannya di bidang politik tak lepas dari peran dua dosennya, yaitu Martono dan Anton Prijatno.
Baca juga: Profil Sahat Tua Simanjuntak, Wakil Ketua DPRD Jatim Terjerat OTT KPK, Politisi Golkar
Pada 1990, Sahat terpilih menjadi Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) Ubaya.
”Saat itu, saya menjabat di periode pertama."
Usai Disidang di Pengadilan Tipikor Surabaya, Sahat Tua Simanjuntak Lontarkan Candaan di Luar Dugaan
BREAKING NEWS Sahat Tua Simanjuntak Sesegukan di Ruang Sidang Pengadilan Tipikor Surabaya, Minta Ini
"Kalau sekarang istilahnya Presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa),” ujarnya.
Selain menjadi Ketua SMPT, Sahat saat itu juga mulai bergabung dengan Partai Golkar.
Ia masuk di DPD II Partai Golkar Surabaya di bagian Biro Hukum.
Sahat Tua Simanjuntak menginjakkan langkah pertamanya di Pemilu Legislatif pada 1992.
Kala itu, ia mengampanyekan Anton Prijatno.
”Pada tahun 1992, saya ikut mengampanyekan Pak Anton Prijatno yang saat itu nyaleg."
"Itu kali pertama saya turun di Pileg (Pemilu Legislatif), sekalipun baru sebagai tim kampanye,” urainya.