News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anies Baswedan Jelaskan Pelanggaran Pakem Batik jadi Baju, Dorong Ubah Kebiasaan Jadi Terobosan

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal calon presiden Anies Baswedan saat memberikan kuliah pakar di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu (10/12/2022).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menjadi sorotan setelah videonya yang berbicara soal pelanggaran pakem asal mula batik digunakan menjadi baju, viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 2 menit 13 detik itu, Anies Baswedan menjelaskan soal asal mula batik saat menyampaikan kuliah umum di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu (10/12/2022).

Awalnya bakal calon presiden dari Partai NasDem itu mengajak tamu yang hadir untuk menjadi pelopor mengubah kebiasaan.

Berikut pidato Anies Baswedan:

Bapak ibu sekalian jadilah pendorong perubah kebiasaan. kebiasaan diubah, kebiasaan didorong.

jangan jadi sekedar mengikuti kebiasaan. kebiasaan ini harus kita lakukan.

Bapak bapak ini ada yang pakai batik (sambil menunjuk). Bapak pakai batik biru. Pak Muhammad juga pakai batik. Pak Muhammad berdiri sebentar boleh pak?

Berdua ini pakai batik (Tepuk tangan hadirin) 

Ini baju tradisional bukan? (Pak Muhammad mengangguk) 

Iya baju Indonesia. Bapak ibu silakan duduk kembali.

Bapak ibu ingin saya ajak ingat-ingat sebentar, bapak ibu sekalian.

Baju laki-laki tradisional itu semua polos. 

Ada ngga baju laki-laki bergambar? di masa lalu? 

Baju laki-laki itu polos. 

Kalaupun bergambar di Jawa ada yang namanya lurik 

kalau ngga polos putih, polos hitam, polos merah. benar ngga? polos.

Dan yang namanya batik itu dipakainya kain.

batik itu dipakainya untuk sarung.

Tidak ada orang pakai batik buat baju.

Coba diingat-ingat, tidak ada.

 Batik itu dipakainya untuk kain. 

Lalu atasnya kebaya.

Kemudian terjadilah pelanggaran, atas pakem itu. 

Kain itu yang dipakainya di bawah, dipakai untuk baju.

Dan ketika pertama kali digunakan orang menengok. 

Ini ngga sopan, ini pelanggaran, ngga ngerti pakem.

Diikuti banyak orang.

Sekarang menjadi baju batik identitas Indonesia.

Pelanggaran itu sekarang menjadi kebiasaan baru.

Bapak Ibu di bidang pendidikan, mulailah pelanggaran-pelanggaran baru.

Disambut tepuk tangan dan tawa yang hadir.

Mulailah pelanggaran baru itu.

Tapi kalau kita terkunci dengan pakem, dengan tanda kutip. maka ngga muncul kebaruan.

Dan universitas swasta punya peluang terobosan lebih banyak dari pada yang lain 

Sehingga ruang itu lebih besar untuk melakukan inovasi-inovasi. 

Sehingga muncul terobosan-terobosan di dalam interaksi proses pembelajaran.

Video viral itu juga diunggah Anies di akun media sosial Twitter pribadinya.

"Cek video lengkapnya dulu yuk, Min @NUgarislucu. Sampaikan kebenaran walaupun itu kurang lucu. #ABW," tulis Anies, Jumat (16/12/2022).

Sementara itu, Naufal Firman Yursak mantan anggota TGUPP saat Anies menjabat Gubernur DKI menjelaskan, bahwa Anies Baswedan sudah pernah menjelaskan soal batik itu tahun 2018.

Dikutip dari TribunMakassar, Anies Baswedan menyampaikan kuliah umum di kampus Pascasarjana UMI.

Penguatan dunia pendidikan dalam merespon fenomena krisis global untuk Indonesia maju menjadi tema kuliah umum.

Ratusan akademisi UMI Makassar mengenakan jas hijau jadi peserta kuliah umum itu.

Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai mahasiswa, dosen, hingga professor.

Anies Baswedan tiba dari Bandara dikawal mobil patwal ke kampus Pascasarjana UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tiba menggunakan mobil Alphard hitam yang dibalut stiker Nasdem dan Anies Baswedan.

Anies didampingi Sekretaris DPW Nasdem Sulsel Syaharuddin Alrif di dalam mobil.

Saat tiba, Anies Baswedan langsung disambut dengan meriah teriakan Presiden 2024.

Sebelum masuk ke lokasi acara, Anies Baswedan dipasangkan kalung bunga dan songkok recca oleh birokrat UMI.

Setelah pemasangan kalung bunga dan songkok recca, Anies masuk ke gedung Pascasarjana UMI. Lalu masuk ke acara di bawah tenda.

Ia duduk di meja depan didampingi Syaharuddin Alrif.

Baca juga: Ditanya Alasan Tak Pernah Undang Anies Baswedan, Najwa Shihab: Gue Bukan KPK atau Polisi

Sebelum membawakan kuliah pakar, terlebih dulu panitia memperkenalkan sejarah UMI melalui tampilan video profil UMI.

Direktur Pascasarjana UMI Sukiman Rahman mewakili Rektor UMI menyambut Anies Baswedan.

Ia mengatakan setiap tahun UMI mengadakan kuliah pakar dari tokoh. Dan hari ini tokohnya adalah mantan Menteri Pendidikan Anies Baswedan.

Sukiman menyebutkan UMI butuh inspirasi dari Anies Baswedan mulai dari Rektor Universitas Paramadina, kemudian menjadi Menteri Pendidikan hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Tentu kami juga ingin mendapat inspirasi. Apalagi pak Anies memiliki banyak pengalaman," katanya.

"Insya Allah Indonesia sehat, Pak Anies sehat," Sukiman menambahkan.

Sementara itu Anies Baswedan mengawali memberikan kuliah umum dengan meneriakkan ewako.

Ia menyebutkan Makassar adalah kota para pemberani.

Anies kemudian menjelaskan terkait tema penguatan pendidikan merespon Krisi global.

Menurutnya, UMI sebagai institusi pastinya sudah memahami dengan baik bagaimana cara memberi penguatan pada pendidikan.

"Temanya ini seperti saya menggarami air laut," kata Anies.

Anies mengartikan krisis menjadi dua hal. Bisa sebagai masalah dan juga peluang.

"Krisis jangan pandang sebagai masalah tapi ekuivalen perubahan yang dipercepat," katanya.

Anies Baswedan banyak menjelaskan tentang dunia pendidikan. Menurutnya sangat banyak ketimpangan di Jakarta ataupun di Jawa dengan di Indonesia Timur.

"Masalah kita saat ini ketimpangan antara kota dan desa. Ketimpangan antara Jakarta dan luar Jakarta, ketimpangan Jawa dan luar Jawa," katanya.

Menurutnya, ketimpangan terjadi karena pendidikan di Pulau Jawa dengan luar Jawa sangat jauh dari segi jumlah dan kualitas.

"Hal ini terjadi karena ketimpangan dalam dunia pendidikan. Di luar Jawa pendidikan minim. Kedepan kita butuh keseriusan dalam pendidikan," ujarnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini