Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengaku senang dengan kondisi ekonomi di sektor Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) meskipun situasi ekonomi global dan juga Indonesia pada tahun depan banyak tantangan.
Awalnya, Jokowi menyebut tantangan ekonomi dunia tidak mudah.
"Tahun depan, ini tinggal dua minggu, kita masih, bukan Indonesia ya, dunia masih dihantui oleh pandemi Covid, masih dihantui ketidakpastian ekonomi global, situasi geopolitik yang juga tidak menentu," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2022).
Jokowi mengatakan ketidakpastian tersebut memicu sejumlah krisis, di antaranya krisis keuangan, krisis energi, krisis pangan, dan ahhirnya pada resesi global.
Baca juga: Realisasi KUR Bagi UMKM Sudah 90 Persen Lebih: Mencapai Rp 344,55 Triliun
Namun, menurut Jokowi, publik patut bersyukur, sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tumbuh di kuartal ketiga sebesar 5,72 persen, serta inflasi masih berada di angka 5,4 persen.
"Oleh sebab itu, peluang-peluang seperti ini meskipun dunia sulit, Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh dan yang paling penting pertumbuhan itu bisa menjaga daya beli masyarakat, membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya, sektor riil utamanya UMKM juga masih bergerak dengan cepat," kata dia.
Jokowi kemudian bercerita berdasarkan pengamatannya melihat kondisi UMKM.
"Saya tuh kalau malam lihat-lihat, senang saya warung-warung makan buka, restoran-restoran buka, antre ramai, PKL jalan juga ramai, senang. Artinya daya beli itu ada dan sekali lagi ekonomi tetap tumbuh positif," kata dia.
"Dan salah satu caranya adalah terus, kita ingin terus memperkuat usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah yang telah terbukti menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi negara kita Indonesia," kata Jokowi.