News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tahun Baru 2023

Menyalakan Kembang Api Saat Malam Pergantian Tahun Harus Kantongi Izin Polisi, Petasan Dilarang

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kembang api. Mabes Polri memperbolehkan masyarakat menyalakan bunga api atau kembang api dalam perayaan tahun baru 2023 mendatang asal mengantongi izin.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri mengizinkan masyarakat menyalakan bunga api atau kembang api dalam perayaan tahun baru 2023 mendatang.

Namun dalam pelaksanaan masyarakat yang ingin menyalakan kembang api saat peryaan perantian tahun harus mengantongi izin dari Direktorat Intelijen.

"Istilahnya bunga api ya, kalau bunga api diizinkan dan prosesnya penggunaanya juga harus melalui proses perizinan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Lapangan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (22/12).

Kendati demikian, Dedi tetap menggarisbawahi mengenai hal tersebut.

Baca juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Korlantas Polri Lepas Pamatwil Operasi Lilin 2022

Dirinya menjelaskan bahwa yang diperbolehkan hanya menyalakan berupa bunga api, bukanlah petasan.

"Bukan petasan ya istilahnya. kalau petasan tadi saya tanyakan ke Pak Kabid tidak boleh, tapi ada kriteriannya kalau bunga api boleh. Tetapi tetap melalui pengawasan," jelasnya.

Terkait proses perizinan tersebut dikatakan Dedi juga berlaku untuk pengelola hotel yang ingin merayakan tahun baru dengan menyalakan bunga api.

Pasalnya, penyalaan bunga api itu menyangkut keamanan yang juga diperhatikan oleh pihak kepolisian.

"Iya iya (harus melalui perizinan) karena ini menyangkut terkait keamanan juga keselamatan bagi masyarakat lain," ujarnya.

Baca juga: Mabes Polri Bolehkan Masyarakat Nyalakan Kembang Api saat Nataru 2023 Asal Dapat Izin 

Polri menggelar Operasi Lilin 2022 untuk pengamanan Natan dan Tahun Baru mulai 22 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023.

"Operasi lilin akan mulai berjalan kurang lebih 11 hari mulai kita laksanakan gelar di tanggal 22 atau 23 (Desember) sampai tanggal 3 (Januari)," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin 2022 dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Lapangan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2012).

Dia mengatakan aparat gabungan sebanyak 166 ribu personel akan diterjunkan selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.

Dalam amanat yang diberikan, Sigit menekankan beberapa hal kepada seluruh personel yang diterjunkan dalam Operasi Lilin Jaya 2022 tahun ini.

Salah satu hal yang ditekankan Sigit yakni mengenai beberapa gangguan yang berpotensi terjadi pada saat perayaan Nataru yang akan datang.

"Pada sisi keamanan terdapat beberapa potensi gangguan yang harus diwaspadai seperti kemacetan, kepadatan bandara, terminal dan pelabuhan," kata Sigit.

Baca juga: Kapolri Tekankan Potensi Kemacetan Hingga Ancaman Teorisme Jelang Natal dan Tahun Baru

Selain itu, potensi ancaman terorisme juga dikatakannya menjadi hal yang perlu diwaspadai selama perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini.

Sigit menegaskan, dirinya tak ingin kejadian teror di Polsek Astanaanyar kembali terjadi terlebih pada perayaan Natal dan Tahun Baru yang sudah bisa di hadiri oleh masyarakat.

"Tingkatkan Patroli di daerah rawan, ancaman teroris juga menjadi potensi gangguan serius. Perlu saya tekankan, potensi teroris seperti di Polsek Astanaanyar tidak boleh terjadi, lakukan penjagaan ketat," tegas Kapolri.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Panglim TNI Laksamana Yudo Margono menambahkan pihaknya mengaku siap membantu Polri dalam pengamanan perataan Nataru kali ini.

Dikatakan Yudo, dalam pelaksanaan pengamanan kali ini ia menuntut agar TNI-Polri dapat bertindak tegas namun tetap humanis terhadap gangguan kamtibmas yang terjadi saat perayaan.

"TNI-Polri dituntut harus tegas namun juga tetap harus humanis kepada masyarakat. Sehingga kepercayaan masyarakat dapat selalu terjaga dan masyarakat sangat mengharapkan peran kita dalam menjaga keselamatan mereka," ujarnya.

TNI juga bakal mengerahkan sejumlah alutsista dalam pelaksanaan pengamanan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 mendatang.

Yudo mengatakan pengerahan alutsista ini untuk mengantisipasi jika pada pelaksanaan Nataru kali ini terdapat kejadian yang tidak diinginkan.

"Kita siapkan alat tempur material alutsista kita diantaranya kapal rumah sakit kita standby-kan untuk antisipasi dalam pelaksanaan Nataru kali ini," kata Yudo.

Selain kapal rumah sakit, TNI dikatakan Yudo juga akan menyiagakan kapal angkut laut untuk menjadi transportasi bantuan yang akan digunakan masyarakat dalam perayaan Nataru kali ini.

Disebutnya, untuk pengerahan kapal angkutan laut dalam hal ini bersifat situasional jika nantinya PT Pelni membutuhkan bantuan kapal angkut yang akan digunakan masyarakat.

"Apabila nanti diperlukan mungkin Pelni tidak cukup menampung angkutan laut dan kita siap menampung angkutan laut dan kita siap untuk membantu untuk angkutan laut bagi masyarakat yang membutuhkan," ucapnya.

Sementara itu untuk kelancaran transportasi di wilayah laut pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Polairud dan Bakamla serta unsur laut lainnya untuk mengamankan jalur penyebrangan via laut.

"Kita ini terdiri dari banyak pulau ya juga banyak masyarakat yang pasti menyebrang sehingga dengan mengantisipasi cuaca yang ada kita juga mengamankan pengamanan yang ada terhadap kapal-kapal penyebrangan," pungkasnya. (tribun network/fhm/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini