Hasilnya, sebanyak 60,5 persen menyatakan puas terhadap kinerja para menteri. Lalu, 32, 7 persen menyatakan tidak puas dan 6,9 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.
Yunarto pun berpandangan, bahwa tingkat kepercayaan yang tinggi publik terhadap Presiden Jokowi masih menjadi faktor bahwa kinerja menteri baik.
"Sosok kepercayaan terhadap presiden dan wapres ini masih menjadi faktor dab lebih punya peran," terangnya.
Meski demikian, publik juga dimintai soal persepsinya apakah perlu di lakukan reshuffle kabinet saat ini.
Hasilnya, 61,8 persen setuju jika dilakukan reshuffle kabinet. Sedangkan, 26,6 persen tidak setuju dan 11,7 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.
"Pekerjaan rumah untuk presiden Jokowi, kalau ingin meninggalkan legecy memastikan bukan hanya dirinya yang dicintai masyarakat, tetapi kinerja dari menterinya bisa menopang kepuasan dan kepercayaan publik terhadap beliau," papar Yunarto.
Baca juga: Survei Charta Politika: Mayoritas Publik Setuju Jika Jokowi Reshuffle Kabinet
"Apalagi menjelang Pemilu, ada menteri-menteri yang ingin nyapres, warpres, bahkan menteri dari parpol yang kecenderungan posisi politiknya agak berbeda, ini perlu menjadi catatan terutama di dua tahun terakhir ini," jelas Yunarto.
Sebagai informasi, Survei dilakukan pada tanggal 8 - 16 Desember 2022, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 1220 responden, yang tersebar di 34 Provinsi.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih (2.83 persen) pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Tribun Network/ Yuda).