News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cuaca Ekstrem

Polemik Prediksi Cuaca BRIN vs BMKG, Jokowi: Ikuti Arahan BMKG!

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Sejumlah pengendara kendaraan roda dua menerobos hujan yang mengguyur kawasan Senayan, Jakarta Selatan

"Potensi Banjir Besar Jabodetabek," kicau Erma Yulihastin lewat akun Twitternya, Senin (26/12).
"Siapapun Anda yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," lanjut peneliti Klimatologi di BRIN itu.

Namun kicauan Erma itu dibantah oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Ia menyatakan bahwa dari hasil pemodelan yang dilakukan pihaknya, tanggal 28 Desember di Jabodetabek tidak berpotensi badai ekstrem. Kalaupun ada potensi hujan, kata Dwikorita, masih dalam kategori hijau hingga kuning.

“Nah ini kita lihat, terutama Jabodetabek kalau 28 Desember terlihat masih belum ada merahnya, ya. Yang dikhawatirkan justru Jawa tengah dan Laut Jawa,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (27/12).

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem, Bagaimana Prediksi Cuaca di Wilayah Jabodetabek pada Hari Ini Menurut BMKG?

Menjawab polemik itu Kepala BRIN Laksana Tri Handoko akhirnya angkat bicara.

Menurut Handoko, BRIN tetap merujuk pada BMKG mengenai informasi dan prediksi cuaca dan iklim. Hal itu kata dia, sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia.

“Kami mengacu kepada BMKG yang mengeluarkan informasi tentang kondisi cuaca. Selama ini kami bekerja sama erat dengan BMKG. Informasi cuaca, publik harus mengacu ke BMKG," ujar Handoko dalam keterangannya yang diterima Tribunnews.com, Kamis (29/12).

“Indonesia telah memiliki regulasi yang jelas terkait otoritas informasi publik, dan menjadi tugas kita bersama untuk memperkuat pemahaman publik,” tambahnya.

Mengenai prediksi cuaca hujan ekstrem hingga badai dahsyat yang dikeluarkan peneliti BRIN Erma Yulihastin, Handoko menyebut hal itu bersifat personal, bukan resmi yang
dikeluarkan BRIN.

Baca juga: Siaga Cuaca Ekstrem, AP II: Keselamatan dan Keamanan Penerbangan Jadi Fokus Utama

"Kemarin adalah pendapat personal periset BRIN, bukan dari BRIN," ujarnya.

“Bukan berarti BRIN tidak memiliki tanggung-jawab dan berkontribusi atas informasi publik di atas.

Pada sebagian besar kasus, BRIN turut menjadi pemasok data utama berbagai informasi, termasuk untuk kebakaran hutan, cuaca, iklim, kebencanaan, kesehatan, nuklir dan lain sebagainya,” terangnya.

Handoko menyebut BRIN memang memiliki banyak periset mumpuni di hampir semua bidang keilmuan. Tetapi, ia kembali menegaskan, bukan berarti BRIN sebagai lembaga yang memiliki otoritas keilmuan di semua bidang.

Otoritas keilmuan dimiliki oleh para periset BRIN sesuai kepakarannya. Disebutkannya, otoritas informasi sains di ruang publik yang dimiliki BRIN hanya informasi benda jatuh dari angkasa sesuai UU 21/ 2013 tentang Keantariksaan.

Sementara anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto meminta semua pihak di pemerintahan fokus pada tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini