TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi atas seorang wanita di rumah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, hingga kini masih menyisakan misteri.
Meski polisi sudah menangkap pelaku mutilasi, namun identitas korban belum juga berhasil diungkap.
Bagaimana pelaku menyamarkan bau busuk dari mayat yang disimpan di rumah kontrakan itu?
Tetangga sekitar lokasi penemuan mayat mutilasi di kontrakan Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi tidak pernah mencium bau busuk.
Hal ini disampaikan Fajar Agung (24), dia merupakan salah satu penyewa kamar kontrakan di lokasi penemuan mayat mutilasi.
"Enggak pernah sama sekali (tercium bau busuk), saya kan sering lewat depan kontrakannya enggak bau apa-apa," kata Fajar, Senin (2/1/2023).
Kontrakan ditemukan mayat mutilasi berada di bagian paling depan, sedangkan kamar Fajar berada di paling ujung.
Hampir setiap hari Fajar pasti melintasi kontrakan tersebut, dia juga tidak begitu mengetahui penghuninya karena jarang terlihat.
Baca juga: UPDATE Kasus Mutilasi Wanita di Bekasi, Begini Pengakuan Tetangga Sebelah Kontrakan Korban ke Polisi
"Enggak pernah curiga, saya juga enggak pernah lihat orangnya yang ngontrak, baru pas kejadian aja lihat," ucap Fajar.
Pelaku lanjut dia, memiliki siasat untuk menyembunyikan bau busuk mayat yang dimutilasi lalu disimpan di dalam boks kontainer.
Fajar menyaksikan detik-detik polisi melakukan pengeledahan, termasuk membongkar dua boks kontainer berisi mayat.
Pada bagian penutup boks, pelaku menutup rapat menggunakan lakban agar tidak ada udara yang keluar.
Disamping itu, setiap potongan tubuh mayat mutilasi dibungkus dengan tiga lapis kantung plastik.
"Plastiknya dobel tiga plastik sampah yang item, boksnya juga ada lakban," ujar Fajar.