Sebelumnya, Djarot juga pernah meminta agar Syahrul Yasin dan Siti Nurbaya Bakar dievaluasi.
Hal tersebut disampaikan Djarot pada 23 Desember 2022 lalu.
Kala itu, ia juga turut menyinggung soal swasembada beras yang dinilainya gagal.
"Saya yang agak prihatin ketika kita sudah di masa lalu gembar gembor kita swasembada beras, tapi ternyata kita impor beras, ketika harganya naik," kepada awak media ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).
Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago pun menantang menteri dari PDIP dan NasDem untuk adu prestasi selama menjabat sebagai pembantu Jokowi.
Baca juga: Harta Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Menteri Asal NasDem yang Digoyang Isu Reshuffle Kabinet
Hal ini disampaikan Irma dalam merespons pernyataan Djarot.
Ia bahkan menyindir soal banyaknya menteri PDIP yang terjerat kasus korupsi.
Tak hanya adu prestasi, Irma juga menantang PDIP untuk mengaudit penyaluran bansos oleh Kementerian Sosial selama pandemi.
"Mau adu prestasi menteri dari NasDem? Hati-hati, menteri NasDem tidak ada yang ditangkap KPK karena merugikan bangsa dan negara," kata Irma dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022).
"Yang kedua nggak usah jauh jauh, bicara prestasi, coba cek bantuan sosial jumlahnya triliunan itu, ternyata pendistribusiannya tidak tepat sasaran."
"Karena data digunakan tidak tepat, pengawalannya lemah, terus dimana prestasinya? Ayo audit itu Bansos Kemensos selama pendemi," imbuhnya.
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, mengatakan adu prestasi antar menteri tak termuat dalam aturan atau konstitusi.
Basarah mengatakan yang berhak melakukan evaluasi atau menilai para menteri adalah Jokowi.
"Tidak ada dalam tradisi ketatanegaraan kita, tidak diatur dalam konstitusi atau UU lain adu prestasi menteri karena menteri itu satu kesatuan," kata Basarah saat ditemui di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (31/12/2022).