News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunakan Uang Suami Diam-diam, Ibu Muda Ini Rancang Skenario Penculikan, Kirim Foto Mulutnya Terikat

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Bogor (kanan) dan foto rekayasa penculikan yang dikirim seorang ibu warga Babakan Madang, Bogor.

Rekayasa kematian

Beberapa waktu lalu di Bogor juga pernah ada yang melakukan rekayasa gara-gara utang.

Bahkan, yang bersangkutan merekayasa kematiannya sendiri.

Hal itu dilakukan US, seorang warga Rancabungur, Bogor, Jawa Barat.

Dari video yang beredar, US yang dinyatakan meninggal dunia oleh pihak keluarga terekam bergerak di dalam peti mati.

Belakangan diketahui jika US bekerjasama dengan istrinya, Y merekayasa kematian untuk menghindari penagih utang.

Bahkan untuk melancarkan rekayasa kematiannya, US menyewa ambulans dari Jakarta. Selain itu juga membeli peti mati dengan alasan untuk saudaranya yang meninggal dunia di Bogor, Jawa Barat.

Keluarga menyebut US meninggal saat mengikuti kegiatan di Semarang, Jawa Tengah. Lalu US dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit Jakarta.

Namun, tak ada surat kematian maupun surat keterangan pengiriman jenazah cargo penerbangan.

Polisi kemudian memeriksa sopir ambulans yang membawa US pulang ke rumah di Perumahan Ambar Telaga Residence 2, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, mengungkap bahwa US tidak melakukan perjalanan dari Semarang melainkan dari Jakarta Selatan.

Untuk melancarkan aksinya, US menyewa ambulans dan membeli peti mati kosong. US kemudian dijemput ambulans dalam keadaan sehat bersama anak dan istrinya.

US dijemput di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan menggunakan ambulans menuju ke Rancabungur, Bogor.

Dalam perjalanan, rombongan sempat berhenti istirahat di rest area Cibubur. Namun saat akan melanjutkan perjalanan, US menghilang.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini