Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Papua Lukas Enembe diketahui sempat transit di Manado, Sulawesi Utara sebelum menuju Jakarta dari Bandara Sentani, Jayapura, Papua.
Sewaktu transit di Manado, Ketua KPK Firli Bahuri bilang Lukas Enembe menyantap makanan dengan lahap.
"Jadi itu, Pak Lukas Enembe bisa sampai ke Jakarta, kondisi yang seperti ini, dan selama perjalanan kami didampingi oleh beberapa orang, baik putra daerah Papua juga, kita minta supaya mendampingi Pak Lukas Enembe, sampai di Manado pun kita kasih makan, lahap makannya," kata Firli Bahuri di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2023).
Setelah makan selesai, Lukas Enembe langsung diukur tekanan darahnya.
Firli Bahuri menyebut tekanan darah Lukas Enembe naik.
Baca juga: Buntut Kasus Lukas Enembe: Sebagian Keuangan Pemprov Papua Dibekukan, KPK Blokir Rekening Rp 76,2 M
"Selanjutnya diukur tensinya, memang naik, dan saya sertakan dokter dari Manado, satu dokter, satu perawat, lengkap dengan alat-alat kesehatan saya tidak (tahu) persis. Artinya apa? KPK sungguh-sungguh memperhatikan keselamatan jiwa seseorang yang ada di tanggung jawab KPK," ujarnya.
Firli setelahnya menjelaskan kronologi penangkapan Lukas Enembe yang dilakukan pada Selasa (10/1/2023).
Lukas Enembe yang berhasil ditangkap tim penyidik KPK, kini dilakukan upaya paksa penahanan.
Firli mengungkapkan, Lukas Enembe berhasil ditangkap tim penyidik KPK sekitar pukul 12.30 WIT, Selasa (10/1/2023) kemarin.
Baca juga: KPK: Gubernur Papua Lukas Enembe Terima Gratifikasi Rp 10 Miliar
Lukas Enembe ditangkap di sebuah rumah makan yang berada di lokasi Kota Jayapura, Papua.
"Tim penyidik mendapatkan informasi terkait tersangka LE yang sedang berada di salah satu rumah makan di Kota Jayapura," kata Firli.
"Selanjutnya tim penyidik langsung bergerak melakukan penangkapan," imbuhnya.
Firli mengatakan tindakan penangkapan dilakukan dalam rangka mempercepat proses penyidikan.