"Jadi hanya berbicara penembakan dan itu dianggap oleh penyidik, saat itu yang kami dengar karena disitu ada penyidik Bareskrim, ada Labfor juga, ada Inafis, dinyatakan tembakan ini," kata dia.
Namun atas rekonstruksi itu, Chuck yang berada di lokasi merasa semakin bingung dengan apa yang diperagakan dalam rekonstruksi.
Alhasil, sebelum ditempatkan khusus (patsus) Chuck mengaku memberanikan diri untuk bertanya kepada Ferdy Sambo soal apakah mantan atasannya itu menembak atau tidak.
Hal itu semata untuk mendorong Ferdy Sambo bercerita kepada dirinya.
"Jadi kita makin bingung kok ini ceritanya seperti ini gitu sehingga pada saat itu, saya sudah memberanikan diri untuk memancing jadi pertanyaan itu sebenarnya untuk memancing supaya pak Ferdy Sambo cerita kepada saya," kata dia.
"Saat sebelum saat dipatsus waktu itu karena saya paham karena saya akan dipatsus saya sudah akan bertanya saja. itu tujuannya sebenarnya," tukasnya.
Berani Bertanya Karena Ferdy Sambo sudah di Yanma
Pertanyaan demikian dilontarkannya karena Ferdy Sambo sudah tidak memiliki jabatan lagi.
Sebab, diketahui pada saat itu Ferdy Sambo telah dicopot dari Kadiv Propam menjadi Pati Yanma.
Oleh karena itulah, Chuck mulai memiliki keberanian bertanya.
"Kok akhirnya saudara bertanya?" tanya Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan, Ahmad Suhel di dalam persidangan.
"Saat itu kan beliau sudah Pati Yanma," kata Chuck.
Kemudian Chuck juga menyampaikan alasannya tak berani bertanya langsung setelah dia menyaksikan CCTV Duren Tiga.
Menurutnya, kondisi Ferdy Sambo yang pada saat itu sedang marah sehingga tidak memungkinkan untuk ditanya hal demikian.