Meski demikian, Maurits tidak menjelaskan lebih lanjut terkait berupa apa bantuan tersebut.
Ia kemudian mengungkapkan alasannya patuh terhadap arahan dari Pemerintah Pusat. Hal itu, lanjut Maurits, karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpengalaman sebagai Wali Kota.
"Karena kami manut, kami ikuti perintah bapak Presiden. Kan pak Presidwn ini pengalaman sebagai Wali Kota ada juga."
Industri Ikan Kaleng
Maurits Mantiri mengatakan industri ikan kaleng di Indonesia akan menjadi pangsa pasar yang besar jika dibina dengan baik.
Hal tersebut berawal saat Maurits mengungkapkan, industri perikanan menjadi satu dari beberapa sektor unggulan di Kota Bitung.
"Leading sector kita kan, pertama adalah transportasi. Kedua adalah perikanan. Dalam hal ini industri perikanan. Ketiga, hasil pertanian," kata Maurits, di Jakarta, Rabu ini.
Ia kemudian mengatakan, di Indonesia ada 14 pabrik yang memproduksi ikan kaleng.
"Tujuh (pabrik) ada di Kota Bitung," ucapnya.
Baca juga: Wali Kota Bitung Sulawesi Utara Sebut Industri Ikan Kaleng di Indonesia Bisa Jadi Pasar yang Besar
Maurits menuturkan, pabrik-pabrik ikan kaleng tersebut mayoritas menggunakan ikan cakalang dan tuna.
"Jadi kalau pakai rasio 100 persen. 80 persen cakalang. 20 persen ikan tuna. Dan waktu itu saya sempat jadi Production Manager di salah satu pabrik itu," jelas Maurits.
Wali Kota Bitung itu menjelaskan lebih rinci terkait konsumsi ikan yang terhitung berjumlah besar di wilayahnya, yaitu 1400 ton per hari.
"Kita makan ikan cakalang aja hampir 1400 ton setiap hari. Belum pabrik itu, kita 70 ton per hari. Makan ikan cakalang sama ikan tuna," katanya.
Dengan jumlah tersebut, Maurits menyebut, jika pasar ikan kaleng di Indonesia dibina dengan baik, maka Kota Bitung akan menjadi suplier paling besar.