TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku penipuan berkedok praktik supranatural melakukan pembunuhan berantai di Cinajur dan Bekasi.
Para pelaku masing-masing bernama Wowon Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.
Terungkapnya aksi sadis para pelaku setelah satu keluarga ditemukan terkapar diduga keracunan di sebuah rumah kontrakan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (13/1/2023) sekira pukul 08.00 WIB.
Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20), dan Muhammad Riswandi (16) yang merupakan ibu dan anak tewas.
Sementara satu korban lainnya yakni Neng Ayu Susilawati berhasil selamat meski sempat meminum racun namun dengan kadar lebih sedikit.
Baca juga: Peran 3 Tersangka Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi, Pelaku Sudah Siapkan Kuburan Untuk Korban
Beranjak dari kasus tersebut, polisi pun akhirnya mengungkap bila para korban memang sengaja diracun agar meninggal dunia.
Aksi tersebut guna menutupi perbuatan pembunuhan dan penipuan yang dilakukan ketiga pelaku di wilayah Cianjur Jawa Barat.
Berikut sejumlah fakta terkait kasus pembunuhan berantai yang dilakukan komplotan penipu berkedok praktik supranatural yang dihimpun Tribunnews.com:
1. Kubur Jasad di Rumah
Kasus pembunuhan tersebut berawal dari para pelaku melakukan penipuan terhadap orang terdekatnya di Cianjur Jawa Barat.
Pelaku Wowon alias Aki dan Solihin alias Duloh bersekongkol melakukan penipuan.
Tersangka Duloh mengaku memiliki keahlian bisa menggandakan harta dengan dalih ilmu supranatural guna meyakinkan calon korban.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Baca juga: Total 9 Orang Jadi Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Ada Satu yang Dibuang ke Laut di Garut
"Sebenarnya endingnya adalah bagaimana mengambil uang pada korban yang terkena tipu daya," lanjut dia.