Dr Boyke pun menegaskan penting untuk menghapus mitos yang beredar seputar pendidikan seksual.
"Seakan-akan kita memberikan pendidikan seksual untuk mengajarkan cara-cara berhubungan seks. Padahal bukan, itu bagian pendidikan kesehatan dan pendidikan budi pekerti," tegas dr Boyke.
Di dalam pendidikan seksual nantinya akan diajarkan bagaimana cara melindungi diri. Apa saja dampak berhubungan seksual dan risiko penyakit yang ditularkan.
Hubungan seksual bisa saja berakibat pada kehamilan yang tidak diinginkan hingga tertular penyakit kelamin seperti AIDS-HIV dan masih banyak lagi.
"Itu yang kita ajarkan, bukan cara berhubungan seksual," paparnya lagi.
Dr Boyke pun berpesan pada remaja untuk fokus pada masa depan.
"Masa depan kamu itu masih jauh. Jangan sampai minta dispensasi untuk bisa menikah di bawah usia yang disarankan undang-undang, jangan," tegasnya.
Menurutnya masih banyak cita-cita yang dicapai oleh para remaja, begitu pula dengan para siswi.
Selain itu ia pun mengingatkan bahwa melakukan hubungan seksual di luar pernikahan berisiko alami kehamilan yang tidak diinginkan.
Lalu, jika terjadi kehamilan di usia yang tidak matang, perempuan bisa berisiko alami komplikasi. Ini dikarenakan organ reproduksi yang belum tumbuh secara sempurna.
Baca juga: 4 Upaya Cegah Pernikahan Anak
Belum lagi risiko bayi yang alami prematur, dan sebagainya.
Dr Boyke pun mengingatkan risiko terjadinya penyakir kanker mulut rahim yang akan mengancam dan masih banyak lagi.
Pada orangtua, ia pun turut berpesan untuk membuka diskusi perihal pendidikan seksual secara terbuka pada anak.
DPR Prihatin