Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuh berantai atau serial killer Wowon cs membuat kaget banyak orang karena korbannya yang tewas mencapai 9 orang.
Sebagian korbannya masih memiliki hubungan kerabat, baik itu mertua, istri maupun anak pelaku.
Kriminolog Universitas Indonesia, Prof Adrianus Meliala mengatakan bahwa aksi pembunuhan menggunakan racun pestisida ini tergolong lancar karena aksi dilakukan di rumah pelaku maupun korban, sedangkan keduanya memiliki hubungan kerabat.
Sehingga terjalin kedekatan dan kepercayaan antara korban dengan si pelaku.
"Yang pasti karena ditunjang oleh lokasi yang mengambil tempat di rumah korban atau di rumah pelaku sendiri. Dan hubungan antara korban dan Wowon cs ini yang ada hubungan kerabat," kata Adrianus, dalam virtual Tribun Talks bertajuk 'Benarkah Pembunuhan Berantai Wowon Cs Pesugihan?', Selasa (24/1/2023).
Hal inilah yang memuluskan aksi sadis para pelaku dalam menghabisi nyawa para korbannya yang merupakan kerabat sendiri.
Baca juga: Parida Minta Tidak Dijemput Keluarga di Bandara, Ternyata Jadi Korban Pembunuhan Berencana Wowon dkk
"Jadi mudah untuk kemudian membuat korban yakin, mau saja untuk dimintai minum kopi, sekali lagi karena pelakunya orang rumah sendiri ya," tegas Adrianus.
Terkait hubungan kerabat, salah satu pelaku yakni Wowon telah membunuh istri-istrinya dan anaknya.
Hubungan inilah yang tidak menimbulkan kecurigaan korban terhadap pelaku.
"Wowon misalnya adalah suami dari dua orang yang meninggal yakni istri dan juga anaknya. Jadi ya wajar kalau kemudian mereka (korban) percaya saja," pungkas Adrianus.
Rangkaian Pembunuhan Berantai Wowon Cs
Dalam kasus pembunuhan berantai ini, diketahui Wowon, Solihin, dan M Dede Solehudin ditetapkan menjadi tersangka.
Ketiga pelaku diketahui sudah membunuh 9 orang.