TRIBUNNEWS.COM - World Leprosy Day atau Hari Kusta Sedunia diperingati setiap tahun pada hari Minggu terakhir di bulan Januari.
Pada tahun 2023 ini, Hari Kusta Sedunia jatuh pada tanggal 29 Januari.
Adapun tema peringatan Hari Kusta Sedunia 2023, yakni Act Now, End Leprosy atau Bertindaklah Sekarang, Akhiri Kusta.
Peringatan Hari Kusta Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kusta.
Dikutip dari situs Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, kusta merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri kusta (mycobacterium leprae), menular melalui pernapasan.
Bakteri kusta, dapat menyebabkan daerah yang terkena, kehilangan kemampuan untuk merasakan sentuhan dan rasa sakit.
Penyakit ini, mempengaruhi kulit, saraf perifer, mukosa saluran pernapasan bagian atas, dan mata.
Baca juga: 30 Link Twibbon Hari Bhakti Imigrasi, Cocok Dibagikan pada Peringatan 26 Januari 2023
Sejarah Hari Hari Kusta Sedunia
Dikutip dari cdc.gov, Hari Kusta Sedunia diperingati pada hari Minggu terakhir bulan Januari setiap tahunnya.
Hari peringatan Hari Kusta Sedunia dipilih oleh aktivis kemanusiaan Perancis, Raoul Follereau.
Ia mendapatkan penghargaan untuk kehidupan Mahatma Gandhi, yang banyak melakukan pekerjaan dengan orang yang terkena kusta.
Raoul Follereau meninggal pada akhir Januari 1948.
Hari Kusta Sedunia awalnya diselenggarakan oleh komunitas yang terkena kusta dan LSM yang fokus pada bidang penyakit tersebut.
Diperingatinya Hari Kusta Sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit kusta.
Kemudian, untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terkait orang yang menderita kusta.
Tema Hari Kusta Sedunia
Tema Hari Kusta Sedunia 2023 adalah “Act Now, End Leprosy” atau “Bertindaklah Sekarang, Akhiri Kusta.”
Adapun tiga pesan utama dari tema tersebut, dikutip dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yakni:
- Elimination is possible (kemungkinan penghentian): Kami memiliki kekuatan dan alat untuk menghentikan penularan dan mengalahkan penyakit kusta.
- Act now (bertindak sekarang): Kita membutuhkan sumber daya dan komitmen untuk mengakhiri kusta. Prioritaskan eliminasi kusta.
- Reach the unreached (jangkau yang belum terjangkau): Kusta dapat dicegah dan diobati. Tak perlu lagi menderita karena kusta.
Sebelumnya, di tahun 2022, Hari Kusta Sedunia mengambil tema United for Dignity atau Bersatu untuk Martabat.
Mengenal Penyakit Kusta
Kusta merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri kusta (mycobacterium leprae) yang menular melalui pernapasan.
Gejala awalnya berbentuk mirip cedera, seperti luka terbuka dan luka bakar.
Biasanya, kulit yang terkena berubah warna dan menjadi lebih terang atau lebih gelap, sering kering atau bersisik, atau kemerahan karena peradangan pada kulit.
Bila tak diobati, mengakibatkan kerusakan saraf dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Baca juga: Sejarah Hari Bhakti Imigrasi 2023, Awal Terbentuknya Lembaga Keimigrasian di Indonesia
Di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI per tanggal 24 Januari 2022, mencatat, jumlah kasus kusta tedaftar sebesar 13.487 kasus dengan penemuan kasus baru sebanyak 7.146 kasus.
Di tahun 2021 lalu, tercatat sebanyak 6 provinsi dan 101 kabupaten/kota belum mencapai eliminasi kusta.
Keenam provinsi tersebut, yaitu Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Terkait pengobatan kusta, ada dua kunci utama, yaitu tidak terlambat memeriksakan diri ke dokter dan disiplin saat menjalani pengobatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)