Tercatat sebanyak 65.858 kasus perempuan terkena kanker payudara dan 36.633 kasus terkena kanker rahim.
Sedangkan untuk pada laki-laki paling banyak kanker paru 25.943 kasus, dan kanker kolorektal 21.764 kasus.
Momen Hari Kanker Sedunia 2023 ini dimaksudkan untuk menekan dan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker yang menunjukkan tren kenaikan.
Baca juga: Pasrah Didiagnosis Kanker Payudara, Nunung: Saya Yakin Tuhan Pasti Berikan yang Terbaik
Sejarah Hari Kanker Sedunia 2023
Melansir dari World Cancer Day, Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Untuk itu maka didirikan organisasi pengendalian kanker Internasional atau The Union for International Cancer Control (UICC) pada tahun 1993.
UICC merupakan masyarakat berbasis keanggotaan yang bekerja menuju pemberantasan kanker di seluruh dunia dan memajukan penelitian medis
Dengan didirikannya UICC, Hari Kanker Sedunia pertama dirayakan di Jenewa, Swiss pada tahun yang sama.
Hari Kanker Sedunia juga mendapat dukungan dari beberapa organisasi terkenal, perkumpulan kanker dan pusat pengobatan.
Pada tahun 4 februari 2000, Hari Kanker Sedunia diresmikan pada World Summit Against Cancer.
World Summit Against Cancer diadakan di Paris dan dihadiri oleh anggota organisasi kanker dan pemimpin pemerintahan terkemuka dari seluruh dunia.
Kemudian sebuah dokumen yang telah ditandatangani berjudul 'Piagam Paris Melawan Kanker' dan menampilkan 10 artikel.
Selain merilis 10 artikel terkait kanker, Piagam Paris juga berisi kesepakatan yang berisi 8 poin, yakni:
- Sangat tergugah oleh dampak kanker yang mendalam dan universal terhadap kehidupan manusia, penderitaan manusia, dan produktivitas bangsa-bangsa;
- Berkomitmen pada perawatan kemanusiaan dan kemitraan yang setara bagi para penderita kanker dalam upaya penanganannya;
- Mengantisipasi gelombang peningkatan insiden kanker yang meningkat dengan cepat di seluruh dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang;
- Mengakui perlunya inovasi yang lebih intensif di semua bidang penelitian, pencegahan, dan pelayanan kesehatan kanker;
- Percaya bahwa perawatan kesehatan yang berkualitas adalah hak asasi manusia;
- Mengaku bahwa saat ini perbaikan yang dapat dicapai dalam kelangsungan hidup kanker masih belum terealisasi.
Sebab, masih banyak penekanan yang tidak memadai pada pencegahan, pendanaan yang tidak memadai, dan akses yang tidak merata terhadap perawatan kanker yang berkualitas;
- Yakin bahwa nyawa dapat dan akan diselamatkan dengan meningkatkan akses ke teknologi yang ada;
- Berharap tidak kurang dari aliansi yang tak terkalahkan antara peneliti, tenaga kesehatan profesional, pasien, pemerintah, dan industri