News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Terlibat Narkoba

Teddy Minahasa Ajukan Eksepsi, Sebut Ada Pihak yang Ingin Jatuhkan Kariernya sebagai Anggota Polri

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa mantan Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol Teddy Minahasa (tengah) tiba untuk menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Teddy Minahasa didakwa memperjualbelikan barang bukti narkotika jenis sabu sitaan seberat lima kilogram. Dalam sidang, Teddy mengajukan eksepsi yang menyebut ada pihak yang ingin menjatuhkan kariernya sebagai anggota Polri.

Artinya, dia meminta agar 10 kilogram sabu ditukar dengan tawas.

"Lalu terdakwa menjawab 'Minimal seperempatnya' dan saksi Dody Prawiranegara menjawab kembali 'Siap 10 Jenderal'".

Sebanyak enam orang juga ikut terseret dalam kasus bersama Teddy Minahasa.

Keenamnya yakni AKBP Doddy Prawiranegara, Kompol Kasranto, Aiptu Janto P Situmorang, Linda Pujiastuti, Muhammad Nasir, dan Syamsul Maarif.

Mereka telah menjalani sidang pada Rabu (1/2/2023).

Baca juga: Dalih Irjen Teddy Minahasa Soal Transaksi Narkoba: Ingin Menjebak Malah Dijebak

Minta Dicarikan Pembeli

Jaksa juga mengungkap bahwa Teddy sempat meminta dicarikan pembeli sabu hasil dari sitaan Polres Bukittinggi.

Permintaan itu disampaikan Teddy kepada Linda Pujiastuti alias Anita Cepu sebagai bandar narkoba di Jakarta.

"Pada 23 juni 2022, terdakwa mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp kepada Anita dengan mengatakan 'Ini ada barang lima kilogram. Carikan lawan'," kata jaksa.

Awalnya, barang bukti sabu itu akan dibawa Teddy ke Provinsi Riau.

Namun, Anita mengajukan agar sabu itu dibawa ke Jakarta.

"Selanjutnya terdakwa berkata 'Kalau bisa carikan pembelinya yang posisinya ada di Riau.' Namun saksi Anita menyampaikan dirinya tidak mempunyai jaringan pembeli yang posisinya berada di Riau," lanjut jaksa.

Pada akhirnya, Teddy dan Linda sepakat untuk melakukan transaksi di Jakarta, melalui anak buahnya.

"Kemudian terdakwa menyampaikan kepada saksi Anita bahwa nantinya akan ada orang suruhan terdakwa yang bernama saksi Dody Prawiranegara yang akan menghubungi saksi Anita."

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Ashri Fadilla)(TribunJakarta.com/Wahyu Septiana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini