“Menurut kami dia tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah. Jadi kalau kita analisa satu-satu kalau seolah dia sudah sepakat sudah kompak itu bagi kita framing kejut aja,” ungkapnya.
Baca juga: Ikuti Jejak Kuat Maruf, Ricky Rizal Akan Ajukan Banding Sikapi Vonis 13 Tahun Kasus Pembunuhan Yosua
Erman pun mengungkapkan, proses perlawanan terkait vonis Ricky masih panjang dan dalam waktu dekat akan dilakukan.
“Saya bilang (ke Ricky) sabar serahkan kepada yang kuasa. Masih panjang perjalanan perkara ini. Masih panjang,” tuturnya.
Sebagai informasi, empat terdakwa dalam kasus ini telah mendengarkan vonis yang dijatuhkan.
Ferdy Sambo merupakan terdakwa dengan vonis terberat yaitu hukuman mati.
Vonis tersebut, juga lebih berat dibandingkan tuntutan JPU yang meminta agar eks Kadiv Propam Polri itu dihukum penjara seumur hidup.
Sementara istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi juga divonis lebih berat ketimbang tuntutan JPU, yaitu dihukum penjara 20 tahun.
Sedangkan tuntutan JPU sebelumnya hanya delapan tahun penjara.
Baca juga: Hakim: Dalil Ricky Rizal yang Tak Kuat Mental Tembak Yosua Bukan Berarti Tak Kehendaki Pembunuhan
Senada dengan Ferdy Sambo dan Putri, Kuat Maruf juga dijatuhi hukuman lebih berat ketimbang tuntutan JPU yaitu pidana penjara 15 tahun.
Adapun tuntutan JPU kepada mantan sopir Ferdy Sambo itu sama dengan Ricky dan Putri yaitu pidana penjara delapan tahun.
Lalu, terdakwa yang belum mendengarkan vonis hakim adalah Bharada Richard Eliezer alias Bharada E baru digelar esok, Rabu (15/2/2023).
Dalam kasus ini, kelima terdakwa dianggap melanggar pasal 340 subsidair pasal 338 juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau paling lama 20 tahun penjara.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi